Pemerintah NT menegaskan tidak ada satupun dari ternak yang diduga tercemar timbal itu yang telah dijual ke pasar baik lokal maupun ekspor. |
KOMPAS.com - Pertambangan McArthur River di Northern Territori (NT), Australia, dituding bertanggung jawab telah mencemari lebih dari 400 ekor ternak sapi di kawasan Roper River, NT dengan limbah tambang mereka. Tudingan ini disampaikan oleh pengacara lingkungan NT.
Departemen Industri Primer NT, Jumat (21/8/2015) lalu, mengumumkan ratusan ternak berpotensi tercemar racun berbahaya setelah merumput di sebuah lokasi tambang di wilayah Roper River Northern Territory, tetapi tidak menyebutkan nama tambang tersebut demi alasan hukum.
Setengah dari ternak yang tercemar racun itu telah ditembak dan sisanya sudah dikarantina karena khawatir akan mencemari hewan lain di wilayah terpencil itu yang letaknya sekitar 900km di tenggara Darwin.
Tambang McArthur River (MRM) adalah salah satu produsen timbal, seng dan perak terbesar di dunia.
Orang-orang dari kota terdekat Borroloola telah menyuarakan keprihatinan tentang potensi limbah dari tambang itu yang mengalir ke sungai dan pada Oktober lalu dilakukan penyelidikan.
Tim penilaian lingkungan menemukan sembilan dari 10 ikan di sungai terdekat mengandung kadar timbal di atas ambang batas aman untuk dikonsumsi manusia.
Ke-400 ekor ternak yang berada dalam radius 100 km dari lokasi tambang tersebut telah dikarantina dan dimusnahkan, kata Kepala Peternakan dari Departemen Industri Primer NT, Dr Malcolm Anderson. Menurutnya tidak ada ternak yang tercemar itu yang sudah dijual ke pasar lokal maupun ekspor.
"Kami mendapati masalah ini 12 bulan lalu dari Departemen Tambang dan Energi kalau ternak-ternak di kawasan ini berpotensi terpapar kontaminasi limbah beracun.”
"Kami menyelidikinya dan baru-baru ini kami menemukan dua ekor lagi ternak yang tercemar karena digembalakan di dekat kawasan tambang,”
Menurutnya kontaminasi ini hanya akan berdampak pada manusia setelah ternak-ternak itu terpapar dalam waktu yang lama akibat mengkonsumsi makanan yang tercemar limbah beracun itu,”
Kepala Pengacara Lingkungan NT, David Morris mengatakan dia sudah meminta keterangan dari publik terkait pencemaran ini melalui mekanisme Kebebasan Informasi lebih dari 4 bulan yang lalu. "Perusahaan tambang McArthur River diwajibkan untuk menerbitkan informasi apapun terkait masalah ini,” katanya.
Diminta untuk menanggapi tuduhan ini, pemilik tambang, Glencore, mengatakan tambangnya terletak dilahan yang disewakan untuk menggembalakan sekitar 17 ribu ekor sapi.
"Sebagian besar dari rencana pengelolaan ternak kami berfokus pada wilayah berpagar di dalam lokasi tambang dan di daerah sekitar dekat beroperasinya pertambangan dan situs penting bagi budaya untuk masyarakat adat lokal seperti Barramundi,” demikian kata juru bicara tambang tersebut.
"Kami akan terus bekerja dengan pemerintah mengenai rencana pengelolaan ternak kami. Selain itu, pemagaran akan dilakukan secara teratur untuk mencegah ternak ke lokasi tambang. Sebagai penduduk Teritori tahu menjaga pagar tetap berdiri selama musim hujan merupakan tantangan besar karena banjir kerap menghancurkan pagar-pagar tersebut setiap tahunnya. MRM juga mempertimbangkan saran mengenai bagaimana membangun pagar di sungai dan saluran sungai untuk lebih bisa kuat menahan hujan pada musim hujan."