(REUTERS/Thierry Gouegnon)
|
VIVAnews - Pemerintah Pantai Gading mengumumkan ikut berduka cita menyusul tewasnya 60 orang pada malam tahun baru lalu. Puluhan orang ini tewas terinjak-injak saat ratusan orang berdesakan usai menyaksikan kembang api.
"Presiden Republik Pantai Gading menyampaikan belasungkawanya pada keluarga dan kerabat korban, dan menunjukkan welas asihnya bagi mereka yang mengalami bencana ini," ujar pernyataan kantor Presiden Alassane Ouattara Selasa malam, 1 Januari 2013, dilansir CNN.
Insiden ini terjadi sekitar pukul 01.00 usai atraksi kembang api tahun baru pada Selasa di Abidjan, sebelah barat Pantai Gading. Kementerian Dalam Negeri mengatakan, kekacauan terjadi saat ratusan orang yang hendak pulang memadati jalan sempit di Plateau, pusat bisnis Abidjan.
Korban tewas terdiri dari 26 anak-anak usia 8-15 tahun, 28 wanita dan enam pria. Para korban menemui ajal karena terinjak atau kehabisan nafas di tengah kerumunan orang. Sebanyak 49 orang terluka, dia di antaranya kritis. Tim penyelamat baru datang dua jam kemudian.
Menurut saksi mata, ribuan orang tumpah ruah di jalan-jalan sempit Abidjan untuk merayakan malam tahun baru. Sebanyak 5.000 pasukan keamanan dikerahkan. Saat kejadian, pasukan keamanan tidak berdaya karena banyaknya manusia.
Outtara telah mengunjungi lokasi kejadian dan memerintahkan petugas untuk merawat mereka yang terluka. "Dia juga meminta investigasi dilakukan secepatnya untuk mencari tahu penyebab kekacauan ini," ujar pernyataan kantor kepresidenan.