Hillary Clinton merasa sangat kecewa akibat kalah dari Donald Trump dalam Pilres AS, 8 November 2016. Untuk menghibur diri, ia memilih untuk berbaring sambil membaca buku dan tidak keluar rumah.
Seperti dilaporkan sejumlah media di Amerika Serikat, termasuk Wall Street Journal, spekulasi ini muncul dari sejumlah petinggi Partai Demokrat yang diberitakan tidak puas dengan kinerja Wali Kota Bill De Blasio.
Pejabat teras partai ini dikabarkan membujuk Hillary yang kalah pilpres November lalu untuk melakukan “comeback” ke dunia politik.
Namun, orang kepercayaan mantan Capres Partai Demokrat itu membantah berita itu.
Jill Tanden mengatakan, Hillary tidak berencana mencalonkan diri untuk posisi apa pun.
“Dia sudah cukup dengan pemilu. Saya rasa Hillary akan memikirkan bagaimana untuk menolong anak-anak dan keluarga yang membutuhkan," kata dia.
"Isu tersebut adalah hal yang selalu menjadi fokus kehidupannya,” ucap Jill.
Namun, Alan Patricof, teman lama Hillary yang lain melihat kemungkinan Hillary "comeback" bukan hal yang mustahil.
Seperti dikutip the New York Times, Alan mengatakan Hillary bisa saja menjadi Presiden Universitas, Direktur Yayasan Anak-Anak, posisi internasional lain, termasuk Wali Kota New York.
Hillary yang secara mengejutkan dikalahkan Donald Trump tidak pernah menyatakan secara terbuka apa rencananya ke depan.
Banyak kabar angin beredar, bahkan tidak sedikit yang berspekulasi Hillary akan kembali mencapreskan diri untuk ketiga kalinya di tahun 2020.
Mantan Menteri Luar Negeri itu hanya tercatat tampil tiga kali di depan publik sejak kekalahannya.
Di sisi lain, Wali Kota Bill De Blasio merupakan sosok kontroversial yang tidak populer di mata publik.
Dia pun sedang menjalani investigasi dugaan korupsi. Selain itu, hubungannya dengan Kepolisian New York juga mencapai titik nadir di mana aparat penegak hukum menilai Blasio kurang berbuat banyak.
Hal yang menarik Blasio adalah mantan manajer kampanye Hillary ketika mantan Ibu Negara itu maju sebagai Senator mewakili New York di tahun 2000 silam.
Hillary dengan suaminya Mantan Presiden Bill Clinton dijadwalkan akan hadir dalam upacara pelantikan Donald Trump, 20 Januari mendatang.
Penulis | : Kontributor Singapura, Ericssen |
Editor | : Glori K. Wadrianto |