(U.S. Air Force photo)
|
VIVAnews - Pentagon pada Senin waktu setempat melaporkan pada Kongres Amerika Serikat bahwa mereka telah menyetujui penjualan lebih dari 6.000 rudal presisi yang diajukan Kongres Amerika Serikat. AS berharap, dengan persenjataan baru ini Israel mampu menembus bunker Hamas di Gaza.
Diberitakan Reuters, Badan Kerja Sama Pertahanan Keamanan AS yang menangani perdagangan senjata mengatakan, Pentagon telah menyetujui permintaan Israel untuk membeli 6.900 amunisi serangan langsung dan ribuan lainnya. Nilai pembelian ini mencapai US$647 juta atau sekitar Rp6,2 triliun.
Amunisi, rudal, dan sistem persenjataan yang dijual kepada Israel adalah buatan Boeing Co, Alliant Techsystems, Lockheed Martin Corp, General Dynamics Corp, and Raytheon. Persenjataan ini untuk melengkapi sistem serangan di Pasukan Angkatan Darat Israel.
"AS berkomitmen untuk keamanan Israel, dan sangat vital bagi kepentingan nasional AS dalam membantu meningkatkan dan mengembangkan kapabilitas pertahanan Israel yang kuat," kata Pentagon kepada Kongres.
Menurut Business Week, Boeing menjual sistem ekor rudal Joint Direct Attack Munition (JDAM) yang dikendalikan dari satelit sehingga menjadikannya senjata paling tepat sasaran di AS dan Israel. JDAM bisa dijatuhkan menggunakan pesawat jet F-15 dan F-16.
Sebanyak 1.725 JDAM yang dilengkapi bom BLU-109 seberat 10 ton termasuk yang dijual AS ke Israel. Bom jenis ini disebut juga bunker buster, yang digunakan untuk menghancurkan target keras dan penting yang berada di bawah tanah, seperti gudang senjata. Bom ini mampu menusuk tajam hingga dua meter ke dalam beton.
Menurut Gedung Putih, persenjataan jenis ini diperlukan Israel untuk menghancurkan target-target di bawah tanah milik Hamas di Jalur Gaza. "Senjata tambahan ini bisa memberikan Angkatan Udara Israel kemampuan serangan lebih baik dibanding sebelumnya," ujar pernyataan Gedung Putih.