Ilustrasi visa. |
SYDNEY, KOMPAS.com – Otoritas Australia menabuh genderang perang terhadap para warga asing yang terlibat dalam kejahatan geng motor, Jumat (11/3/2016). Petugas menyobek visa lebih dari 80 warga asing sebagai tindakan tegas atas mereka.
Puluhan warga asing itu terlibat dalam geng motor yang cenderung menebarkan kekerasan dan kejahatan. Misalnya, geng motor itu sering terlibat dalam kasus peredaran narkoba, pemerasan, dan penyelundupan senjata.
Kejahatan yang melibatkan warga asing meningkat di Australia dan hal itu menyebabkan banyak orang menderita. Tidak ada tawar-menawar terhadap para pelaku kejahatan itu. Selain menyobek visa, warga asing pelaku kejahatan akan diproses hukum atau dideportasi.
Menteri Imigrasi Peter Dutton mengatakan, visa dari 81 warga asing yang terlibat geng motor dicabut dan disobek sejak tahun 2014. Sebanyak 27 orang di antaranya telah dideportasi dari “Benua Kanguru”. Sisanya dijebloskan ke dalam penjara dan tahanan imigrasi.
Pemerintah Australia mengatakan, mereka yang terlibat dalam berbagai kejahatan itu berasal dari Selandia Baru, Inggris, Bosnia, Albania, Irak, Afganistan, dan Vietnam.
"Pemerintah kami sangat senang untuk menyatakan perang terhadap anggota penjahat dari geng motor," kata Dutton. Mereka "telah menyebabkan penderitaan dan rasa sakit pada ribuan warga Australia," tambahnya.
Menurut Dulton, "Pemerintah diharuskan bekerja untuk memastikan bahwa kami dapat membatalkan visa dari orang-orang yang non-warga negara, yang melakukan kejahatan di negara kita".
"Saya tidak ragu menolak dan membatalkan visa-visa dari organisasi-organisasi kriminal dengan mengusir individu penentu pada hierarki geng bersama dengan rekan-rekan mereka," kata Dutton.
Geng motor acapkali dikaitkan dengan kejahatan terorganisir, dan hal itu merupakan masalah besar yang terus meningkat di seluruh Australia.
Pemerintah mengatakan, ada 38 geng motor aktif dengan 4.500 anggota dan ribuan asosiasi lain, termasuk pengacara dan akuntan. Kelompok paling menonjol adalah Comancheros, The Rebels, Hells Angels, and The Mongols.
Geng motor erat kaitannya dengan tindak kejahatan lainnya seperti perdagangan narkoba, pemerasan, pencucian uang, dan distribusi senjata api serta bahan peledak. Mereka sering mengacau di mana saja sehingga sering menimbulkan kekerasan yang meresahkan dan mematikan.
Menteri Kehakiman Michael Keenan menyebut mereka "wajah umum dari kejahatan terorganisasi di Australia". "Kami tahu mereka sangat terlibat dalam perdagangan narkoba, mereka memberikan pengaruh signifikan atas pasar gelap Australia lainnya," katanya.
"Mereka terlibat dalam pencucian uang dan pemerasan. Mereka terlibat penyelundupan senjata dan bertanggung jawab atas tingginya tingkat tinggi kekerasan di masyarakat."
Tindakan keras melibatkan banyak departemen pemerintah, termasuk pasukan perbatasan, imigrasi, kantor pajak, dan bekerja sama dengan polisi dan intelijen.