Badai Matahari Serang Satelit, Sinyal Tetap Aman

Author : Administrator | Kamis, 26 Januari 2012 13:05 WIB
Mnn.com

TEMPO.CO, Colorado - Fisikawan U.S Space Prediction Center, Colorado, Amerika Serikat, Doug Biesecker, menjelaskan meski menyerang satelit, badai matahari terbesar yang terjadi dalam enam tahun terakhir ini tak mempengaruhi teknologi dan satelit telekomunikasi. Menurut pendapat dia, kebanyakan masyarakat tidak merasakan dampaknya secara langsung.

“Tidak ada efek bagi sinyal telepon genggam dan Internet,” kata Biesecker. Ia menambahkan, bahwa sebelumnya, pada Minggu malam, 22 Januari 2012, muncul radiasi yang cukup signifikan akibat adanya badai matahari.

Biesecker mengatakan badai matahari tahun ini lebih besar dibanding dua badai besar yang pernah terjadi pada 1975 dan 2003. Badai ini menyebabkan gangguan sementara pada magnetosfer bumi sejak Selasa lalu. Magnetosfer adalah lapisan medan magnet yang menyelubungi Bumi untuk melindungi dari angin matahari.

Maskapai penerbangan seperti Delta dan United mengubah rute penerbangannya. Kedua maskapai itu terbang dengan ketinggian tertentu dan menjauhi Kutub Utara untuk menghindari radiasi badai matahari.

Dampak radiasi yang paling signifikan, menurut Biesecker, terjadi pada komunikasi dengan frekuensi yang tinggi. “Jaringan penerbangan militer dan angkatan laut serta jaringan komunikasi yang letaknya berdekatan dengan kutub paling banyak menerima dampak badai matahari,” ujarnya.

“Aktivitas masyarakat Kutub Selatan tidak terganggu oleh badai matahari, sebaliknya, penerbangan di Kutub Utara terpengaruh oleh radiasinya,” kata Biesecker. Ia juga menambahkan, baik di Kutub Utara maupun Selatanb mengalami gangguan jaringan satelit. Hal ini disebabkan satelit berada di ekuator yang letaknya sangat jauh dari kedua kutub.

Seluruh satelit di kutub yang digunakan untuk memprediksi cuaca terkena dampak radiasi. “Ini adalah dampak sementara dan tak berpengaruh terhadap telekomunikasi, termasuk televisi,” kata Biesecker.

Sama halnya dengan satelit penerbangan, Global Positioning System (GPS) juga tak mengalami gangguan yang berarti akibat badai matahari. “Masyarakat yang umumnya menggunakan GPS pada mobil hanya akan melihat adanya kesalahan kecil pada GPS mereka,” kata Biesecker.

Namun, bagi instansi atau masyarakat yang sedang melakukan survei dengan GPS perlu mencermati gangguan yang dialami. “Akurasi dalam survei sangat diperlukan sehingga para peneliti harus mewaspadai gangguan GPS,” Biesecker menambahkan.

Sumber: http://www.tempo.co/
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: