Banjir Hantam Eropa Tengah, Tentara Dikerahkan Bangun Barikade

Author : Administrator | Selasa, 11 Juni 2013 09:27 WIB

Banjir di Kota Passau, Jerman Selatan

Banjir di Kota Passau, Jerman Selatan

 

VIVAnews - Banjir besar masih melanda beberapa negara Eropa Tengah hingga hari Minggu kemarin. Dua negara mengalami kerusakan parah yaitu Jerman dan Hungaria.

Kantor berita BBC, Senin 10 Juni 2013, melansir sebanyak 23 ribu warga Jerman yang tinggal di kota Magdeburg terpaksa mengungsi usai bendungan tak sanggup menampung debit air Sungai Elbe. Namun perlahan-lahan air mulai surut pada Senin pagi, kendati kota dan daerah di negara tersebut masih waspada terhadap bencana banjir.

Di kota Magdeburg, banjir mencapai ketinggian 7,44 meter, hampir empat kali lebih tinggi dari ketinggian air normal yang hanya mencapai 2 meter. Sekitar 700 tentara bekerja untuk membangun barikade buatan dengan menumpuk karung pasir di sekitar gardu listrik di daerah Rothensee. Hal itu dilakukan supaya pasokan listrik ke warga tidak terputus.

"Kami berharap tanggul-tanggul akan tetap berdiri kokoh dengan tekanan yang semakin tinggi dari hari ke hari. Namun kami tidak dapat memastikan hal itu 100 persen," ujar juru bicara pemadam kebakaran, Andreas Hamann.

Sementara, sebuah tanggul di daerah Fischbeck, sebelah barat kota Berlin, dilaporkan jebol pada Minggu malam karena tak sanggup menahan besarnya debit air. Hal ini memaksa pemerintah setempat untuk menutup jalur kereta utama yang menghubungkan ibukota Berlin dengan beberapa kota seperti Cologne, Frankfurt dan Amsterdam.

Di negara bagian lainnya seperti Saxony-Anhalt dan Bradenburg tetap dihantui banjir besar karena para pengamat cuaca meramalkan puncak banjir akan bergerak ke arah utara. Sementara pertahanan banjir di daerah itu semakin melemah akibat hujan deras yang terus turun.

Melihat situasi bencana yang semakin serius, Kanselir Jerman, Angela Merkel, berencana untuk mengadakan pertemuan krisis bencana dengan beberapa pemimpin negara bagian di negeri panser tersebut. Menurut laporan harian Jerman, Leipziger Volkszeitung, Merkel ingin mendiskusikan bagaimana cara membagi nilai kerusakan yang diakibatkan banjir.

"Kami tengah berurusan dengan bencana nasional," ujar anggota parlemen dari Partai Kristen Sosial (CSU), Gerda Hasselfeldt.

Sementara di saat genting seperti saat ini, masih ada saja pihak yang berniat menyebar teror. Pejabat berwenang Jerman mengaku kini tengah menyelidiki sebuah surat ancaman yang dikirimkan oleh seorang pria misterius.

Dalam surat itu tertulis pelaku akan menyerang beberapa bendungan di Jerman. Masih belum jelas motif yang melatarbelakangi pelaku mengirimkan ancaman tersebut.

Kondisi serupa juga terjadi di Hungaria. Sebanyak 1.200 orang dilaporkan telah meninggalkan kediaman mereka di ibukota Budapest, karena terendam banjir. Sungai Danube yang melintasi Budapest mencapai titik tertingginya yaitu 8,91 meter pada Minggu kemarin.

"Kami tidak memiliki laporan apa pun terkait situasi bencana kali ini. Situasi perlahan mulai normal kembali," ujar Walikota Budapest, Istvan Tarlos.

Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban, memprediksi ibukota Budapest sudah terbebas dari bencana pada Rabu besok karena air perlahan mulai surut. Kendati begitu dia tetap memperingatkan fokus pertahanan terhadap banjir kini berada di selatan negara itu.

Para relawan bahkan narapidana pun ikut terjun langsung membuat barikade yang terbuat dari kantong pasir di jalan sepanjang 700 kilometer yang berbatasan dengan Sungai Danube untuk mencegah meluasnya banjir. Hingga hari ini banjir di Eropa Tengah telah mengakibatkan 18 orang tewas.

 

 

sumber : vivanews

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: