Begini Lho Mahasiswa Indonesia Berteman saat Studi di Belanda

Author : Administrator | Sabtu, 18 Februari 2017 10:29 WIB

Foto: Istimewa

JAKARTA - Kuliah di luar negeri memberi banyak pengalaman, sekaligus tantangan. Dalam bergaul misalnya, para mahasiswa harus beradaptasi dengan budaya masyarakat setempat yang mungkin berbeda dibandingkan negara asalnya.

Alumnus beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dari Belanda, Hafida Fahmiasari mengatakan, dirinya beruntung lantaran tidak terlalu mengalami culture shock. Menurut dia, orang Belanda jauh lebih terbuka ketimbang orang Jerman, Italia, atau Spanyol.

"Karena mereka bisa bahasa Inggris. Jadi lebih gampang karena enggak harus lancar bahasa Belanda. Terhadap mahasiswa internasional juga menerima," tuturnya kepada Okezone di Erasmus Huis, Jakarta, baru-baru ini.

Meski begitu, tipikal orang Belanda cukup berbeda dengan orang Indonesia. Mereka, ucap Hafida, adalah pribadi yang individualis. Hal tersebut berpengaruh terhadap sikap mahasiswa di kampus.

"Kalau mahasiswanya, mereka enggak belajar bareng. Itu bedanya dengan mahasiswa Indonesia. Tapi mereka mau membantu kalau kita ada pertanyaan. Aku kalau ada yang enggak paham pasti tanya ke teman yang lebih pintar," sebutnya.

Jebolan Delft University of Technology itu menambahkan, juga bergaul dengan mahasiswa internasional lainnya di asrama kampus. Di sana, dia menemukan berbagai keunikan dan keberagaman dari mahasiswa internasional.

"Misalnya kalau mahasiswa India suka makan pakai bawang, mahasiswa asal Eropa malas cuci piring. Kalau aku sekamar sama mahasiswa Indonesia terus pernah juga sama mahasiswa China. Enggak ada kendala berarti mungkin karena masih serumpun," tukasnya.

(sus)

Sumber: http://news.okezone.com
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: