Ilustrasu warga etnis Fulani di Niger (Foto: Fulaniministries.org)
TAHOUA – Bentrokan berdarah antara petani dan gembal di Niger dilaporkan menewaskan 18 orang. Bentrokan yang terjadi pada Selasa 1 November itu juga melukai 20 orang lainnya.
Bentrokan itu pecah dekat Desa Bangui yang berlokasi di perbatasan Niger-Nigeria. Insiden ini sendiri diawali ketika para hewan ternak milik warga etnis Fulani dianggap merusak lahan cocok tanam milik petani.
“Sang gembala yang terluka sempat bertengkar dengan seorang petani. Ia sudah dirawat ke pusat medis dan bentrokan itu berawal dari pertengkaran itu,” ujar Wali Kota Bangui, Oumarou Mohamane, sebagaimana dikutip dari Reuters, Rabu (2/11/2016).
Belum puas melampiaskan emosi mereka terhadap sang gembal, para petani mulai menargetkan pemukiman warga etnis Fulani. Para petani kemudian menyerang kamp tersebut dan membakar 15 rumah.
Mohamane menjelaskan, untuk membubarkan serangan para petani itu dibutuhkan bantuan dari polisi. Reuters mewartakan, bentrokan antara petani dan gembala memang acap kali terjadi di wilayah Afrika Barat sebab keduanya kerap memperebutkan wilayah.
(emj)