MOSKOW — Sebuah bom bunuh diri meledak di Grozny, Ibu Kota Chechnya. Pembom menyerang sebuah tempat pemeriksaan dekat pintu masuk. Saat itu, ribuan warga sedang berkumpul untuk nonton konser dan melihat kembang api.
Identitas pembom sudah diketahui bernama Apti Mudarov berniat untuk menyerang sebuah perayaan. Namun, sebelum sampai ke tempat kejadian perkara, pria 19 tahun itu dicegat oleh polisi. Demikian pernyataan Presiden Chechnya, Ramzan A. Kadyrov.
Komite Investigasi Federal Rusia, yang menangani kasus pidana besar, mengatakan bahwaMudarov berhenti sekitar pukul lima sore waktu setempat pada sebuah bank di Isayev Avenue, di pusat Grozny.
Beberapa foto dan video dari tempat kejadian perkara yang diposting lewat media sosial Internet, memperlihatkan sebuah jasad petugas polisi yang tergeletak di jalanan tersebut.
"Seorang bandit dengan membawa senjata menyamar sebagai polisi di pos pemeriksaan dan mencoba untuk berjalan ke alun-alun di mana berbagai hiburan sedang dirayakan," kata Kadyrov.
"Keberanian dan profesionalisme polisi mencegah banyak calon korban di kalangan penduduk sipil,” lanjutnya, sebagaimana dilaporkan The New York Times, Senin (6/10/2014).
Kadyrov menyatakan petugas yang tewas dan terluka akan dinominasikan untuk mendapatkan penghargaan dari negara. Kesempatan ini dia menyalahkan gerilyawan Muslim fundamentalis, sering disebut di Kaukasus sebagai Wahhabi, atas serangan itu.
“Wahhabi ingin menunjukkan keberadaan mereka. Kami akan membuktikan mereka seharusnya tidak ada di Chechnya atau tempat lain. Kami akan memusnahkan di mana pun mereka berada,” tutupnya. (hmr)