Kapal Induk USS Carl Vinson Milik Amerika Serikat. (Foto: Reuters)
BEIJING - Pemerintah China berjanji akan menindak keras setiap tindakan yang berpotensi melemahkan kedaulatan negaranya. Pernyataan tersebut dilontarkan menyusul kebijakan Amerika Serikat (AS) yang mengerahkan Kapal Induk USS Carl Vinson, satu unit kapal perusak dan sejumlah pesawat tempur ke wilayah sengketa Laut China Selatan (LCS) pada Sabtu 18 Februari 2017.
"China selalu menghormati kebebasan navigasi dan hukum internasional. Tapi kami secara konsisten menentang pergerakan negara yang berpotensi mengancam dan merusak kedaulatan serta keamanan negara. Kami berharap negara lain bisa turut berpartisipasi menjaga perdamaian dan stabilitas regional," Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang seperti dimuat Russian Today, Rabu (22/2/2017).
Sementara itu, pihak AS menyebut pengerahan armada angkatan lautnya sebagai bagian dari operasi rutin. Pejabat AS membantah pihaknya melakukan kesalahan dan menyatakan, bahwa Amerika telah menggunakan haknya untuk berlayar di perairan internasional.
Sebelumnya China sendiri telah mengecam kebijakan AS tersebut dan menyebutnya sebagai tindakan 'provokatif'. China mendesak Negeri Paman untuk menahan diri dari tindakan menantang kedaulatan Beijing serta keamanan di
Sebagaimana diberitakan, China mengklaim sebagian besar wilayah LCS berdasarkan sembilan garis putus-putus (nine dashed lines). Klaim tersebut tumpang tindih dengan beberapa negara seperti Thailand, Taiwan, Vietnam, Malaysia, Filipina, dan Brunei Darussalam. (rav)
(rfa)