BERN, KOMPAS.com
Salah satu yang terdampak adalah penjualan jam tangan mewah buatan Swiss yang tahun lalu mengalami penurunan hingga 10 persen.
Federasi industri jam tangan Swiss mengatakan, ekspor jam tangan sepanjang tahun lalu berkurang hingga lebih dari 2 miliar franc Swiss atau lebih dari Rp 26,6 triliun.
Penurunan itu terutama disebabkan semakin sedikit warga China yang membeli jam tangan mewah yang selama ini identik dengan roda politik di negeri dengan volume ekonomi terbesar kedua di dunia ini.
Tahun lalu adalah masa terburuk kedua bagi industri jam tangan Swiss setelah krisis finansial global pada 2009 mengakibatkan penurunan penjualan hingga 22 persen.
Philippe Pegoraro, pakar ekonomi federasi industri jam tangan, mengatakan, penurunan terutama pada penjualan jam tangan mewah.
Jam-jam tangan ini termasuk Platinum World Time buatan Patek yang dihargai 4 juta dolar atau sekitar Rp 53 miliar hingga yang "termurah" Blancplain Leman dengan harga 9.750 poundsterling atau Rp 130 juta.
Jam tangan dan korupsi
Peran jam tangan mewah alam tindak pidana korupsi China mulai terlihat pada 2012 ketika Yang Dacai, seorang pejabat junior yang terlihat tersenyum di lokasi sebuah kecelakaan bus maut.
Saat foto Dacai tersebar, para netizen justru mengomentari koleksi jam tangan mewah Dacai, yang disebut memiliki 11 buah jam tangan mewah dengan nilai total 100.000 dolar AS.
Dacai kemudian dijatuhi hukuman penjara 14 tahun karena terbukti melakukan tindak pidana korupsi.
Jam tangan mewah juga terlihat dikenakan para pejabat Rusia, istri presiden Nigeria, dan pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi.
Badan sepak bola dunia FIFA juga terseret dalam kontroversi korupsi yang melibatkan jam tangan Swiss.
Persatuan sepak bola Brasil (CBF) terbukti memberi 48 buah jam tangan Parmigiani berharga 25.000 dolar sebuah untuk para petinggi FIFA dan asosiasi sepak bola 32 negara yang lolos Piala Dunia 2016.
Setelah kasus ini terungkap, seluruh jam tangan mewah itu disumbangkan untuk keperluan amal.
Sebelum pemberantasan korupsi di China, ekspor jam tangan Swiss ke China meningkat 370 persen antara 2005 hingga 2012, dengan rata-rata penghasilan 1,6 miliar franc Swiss atau Rp 21 triliun setahun.
Akibat menurunnya penjualan jam mewah ini, sejumlah produsen jam tangan ternama Swiss sudah mengumumkan berkurangnya keuntungan.
Ujungnya, sebanyak 3.000 pekerja sudah menjadi penganggur dalam waktu dua tahun terakhir.
Editor | : Ervan Hardoko |
Sumber | : Guardian, |