Badan Keamanan Nasional AS (NSA). |
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) menyadap hampir 5 miliar rekaman telepon seluler di seluruh dunia setiap hari. Penyadapan ini dilakukan termasuk kepada rakyat AS, lapor Washington Post pada Rabu (4/12) waktu setempat, yang dikutip Reuters.
Post mengutip dari sejumlah dokumen yang diperoleh oleh mantan kontraktor NSA Edward Snowden. Rekaman pembicaraan tersebut menyuplai database yang menyimpan informasi setidaknya 'ratusan juta perangkat'. kata surat kabar tersebut yang mengutip dokumen rahasia dan wawancara dengan para pejabat intelijen.
Laporan itu mengatakan, NSA tidak menargetkan data tentang lokasi warga Amerika dengan sengaja , tetapi memperoleh sejumlah besar informasi tentang keberadaan telepon seluler domestik secara kebetulan .
Seorang manajer mengatakan kepada Washington Post, NSA mendapatkan sejumlah besar data lokasi dengan merekam kabel yang menghubungkan jaringan mobile secara global dan yang melayani ponsel AS serta orang-orang asing.
Para pejabat intelijen AS yang dihubungi oleh Reuters menolak untuk mengomentari laporan Post. Artikel itu mengutip pejabat yang mengatakan program tersebut mengumpulkan dan menganalisis data lokasi yang sah dan dimaksudkan semata-mata untuk target asing .
Koleksi badan intelijen AS data telepon dan internet telah mendapatkan pengawasan sejak Snowden mulai membocorkan informasi pada bulan Juni. Snowden menunjukkan pengawasan intelijen yang jauh lebih luas daripada yang disadari oleh kebanyakan rakyat AS.
Menghadapi kemarahan publik dan kekhawatiran bahwa program menargetkan rata-rata orang Amerika serta tersangka terorisme internasional, anggota kongres dari Partai Republik dan Partai Demokrat menulis undang-undang untuk menekan pengumpulan data dan meningkatkan akses publik terhadap informasi tentang hal itu .