Pemuda Afrika ini bersembunyi di dalam koper yang dibawa seorang perempuan asal Maroko.
MADRID, KOMPAS.com - Kepolisian Spanyol menangkap dua warga Maroko yang berupaya menyelundupkan tiga migran ke wilayah Spanyol di Afrika Utara.
Dari tiga migran yang diseludupkan itu, dua bersembunyi di dalam mobil dan satu di dalam koper, seperti dilaporkan BBC, Selasa (3/1/2016).
Penyelundupan manusia itu terbongkar ketika polisi memeriksa sebuah mobil di perbatasan antara Maroko dan Ceuta, sebuah wilayah enklav Spanyol yang terpisah dari daratan utama Eropa.
Di dalam mobil, polisi menemukan satu orang bersembunyi di dalam dasbor dan satu lainnya di bawah jok belakang.
Kedua orang yang diduga warga Guinea tersebut langsung mendapat pertolongan medis karena mereka sulit bernapas.
Secara terpisah, polisi menemukan seorang pemuda Afrika, yang diduga berasal dari Gabon, bersembunyi di dalam koper seorang perempuan Maroko berusia 22 tahun.
Perempuan itu dituding mencoba menyelundupkan sang pemuda ke Ceuta.
Seorang migran berupaya menembus wilayah Ceuta, Spanyol, yang berbatasan dengan Maroko dengan bersembunyi di dalam dasbor mobil.
Kedua insiden itu berlangsung tatkala lebih dari 1.000 migran asal sub-Sahara Afrika menyerbu pagar perbatasan Ceuta – Maroko yang tingginya mencapai 20 meter.
Tidak ada migran yang menembus masuk wilayah Ceuta, namun 50 warga Maroko dan lima penjaga perbatasan Spanyol menderita luka-luka dalam bentrokan sebelumnya.
Dua orang yang mencoba memanjat pagar juga mengalami luka-luka dan dibawa ke rumah sakit di Ceuta.
Penyerangan serupa terjadi pada 9 Desember 2016 yang melibatkan 400 migran asal Afrika.
Upaya seperti itu berulang kali terjadi di perbatasan Ceuta dan Melila, wilayah lain Spanyol di Afrika Utara.
Para migran yang ditangkap dikembalikan ke Maroko, sedangkan mereka yang berhasil melompati pagar pada akhirnya direpatriasi.
Editor | : Pascal S Bin Saju |
Sumber | : BBC Indonesia, |