Bocah di Bahrain meminta kawannya, Ali Hasan, dibebaskan. (REUTERS/Hamad I Mohammed) |
VIVAnews - Kelompok HAM di Bahrain mendesak pemerintah setempat membebaskan bocah 11 tahun yang ditahan sejak bulan lalu. Bocah ini ditangkap polisi karena diduga ikut dalam demonstrasi dan membakar ban di jalan.
Bocah bernama Ali Hasan, 11, ditangkap polisi pada 14 Mei 2012 karena dinilai melanggar "perkumpulan ilegal," yang termasuk dalam larangan pasca penerapan status darurat tahun lalu di Bahrain. Lebih spesifik lagi, Otoritas Urusan Internasional Bahrain mengatakan bahwa Hasan turut membakar ban di jalan.
Pengadilan remaja di Bahrain memindahkan Ali dari penjara menuju fasilitas penahanan remaja. "Para remaja akan mendapatkan perawatan sosial dan pengajaran. Hasan telah melangsungkan ujian kelas enamnya pada Kamis lalu," ujar pemerintah Bahrain, dilansir CNN, Minggu 10 Juni 2012.
Organisasi Anti-Kekerasan dan Rehabilitasi Bahrain, sebuah kelompok HAM yang berbasis di Irlandia mendesak pembebasan Ali. "Jumlah anak-anak yang ditahan untuk penyelidikan di Bahrain semakin meningkat," tulis kelompok ini.
Pengacara Ali membantah tuduhan pemerintah. Menurutnya, Ali mengaku tidak ikut dalam demonstrasi, melainkan tengah bermain bersama dua temannya ketika polisi mengejar mereka. Dua kawannya berhasil lolos, namun Ali menyerah ketika diancam ditembak dengan peluru karet.
Kelompok Pusat HAM Bahrain mengatakan bahwa Ali adalah orang termuda yang dipenjara akibat tuduhan demonstrasi. Belum ada konfirmasi dari pemerintah mengenai klaim ini. Otoritas Bahrain mengatakan bahwa Ali berusia 12 tahun, bukan 11.
Bahrain adalah salah satu negara di Timur Tengah yang diterpa gelombang revolusi sejak 14 Februari tahun lalu. Namun para aktivis gagal menggulingkan pemimpin negara tersebut setelah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab mengirimkan bantuan tentara untuk mengamankan negara.