FBI menyelidiki lokasi ledakan di Boston (REUTERS/Neal Hamberg)
|
Amerika Serikat - Pihak kepolisian Boston pada Selasa pagi waktu setempat menyatakan pria Saudi yang ditangkap, Senin waktu setempat, tidak terlibat dalam aksi pengeboman di Boston. Setelah dimintai keterangan di rumah sakit pria berusia 20 tahun itu hanya dianggap sebagai saksi.
Dilansir kantor berita CNN, Selasa 16 April 2013, pria yang diketahui merupakan mahasiswa itu hanya berada di tempat dan waktu yang salah saat dua bom meledak di Boston. Hal ini diperkuat dengan pernyataan juru bicara Kedutaan Besar Arab Saudi di Washington, Jail Aljubeir.
"Pria yang tinggal di Revere itu hanya dianggap sebagai saksi," ujar Jail seperti dikutip The Boston Globe, Selasa 16 April 2013.
Jail menambahkan, pihak keamanan AS juga menginformasikan sejauh ini belum ada warga negara Arab Saudi yang diduga sebagai tersangka. "Kami juga ingin tahu mengenai proses investigasi sama seperti orang lain. Oleh sebab itu kami terus bekerja sama dari dekat dengan pihak keamanan AS," ujar Jail.
Ketika peristiwa itu terjadi, pria Saudi yang tidak disebutkan namanya itu dilaporkan sedang berada di lokasi karena ingin menyaksikan akhir pertandingan lari marathon. Dia sudah berada di Boston sejak tanggal 14 April untuk makan malam dengan seorang teman.
Dia ditangkap seorang warga sipil karena lari dari titik ledakan sebelum insiden terjadi. Pria ini mengalami luka bakar dan sempat dirawat di rumah sakit.
Selain pria tersebut, kata Jail, insiden ini juga melukai seorang mahasiswi kedokteran asal Saudi yang berada di lokasi bersama suami dan anaknya.