(REUTERS/Wadih Shlink)
|
VIVAnews - Pemerintah Amerika Serikat dilaporkan akan mengirimkan agen Biro Investigasi Federal (FBI) untuk menyelidiki pengeboman di Beirut, Lebanon, yang menewaskan pejabat intelijen Lebanon, Wissam al-Hassan.
Pengiriman agen ini sesuai dengan komitmen Menteri Luar Negeri Hillary Clinton terhadap dukungan AS atas keamanan dan kedaulatan Lebanon. Hal ini juga disampaikan Clinton kepada Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati yang diungkapkan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Mark Toner.
"Akan ada tim FBI yang menuju Lebanon untuk menginvestigasi. Kami akan menunggu hasil investigasi untuk menentukan respon selanjutnya," kata Toner, dilansir laman al-Arabiya, Selasa 23 Oktober 2012.
Wissam adalah pejabat intelijen Lebanon yang saat ini tengah menyelidiki keterlibatan Suriah dan Hizbullah pada pembunuhan Rafik al-Hariri pada 2005 lalu. Kelompok oposisi menduga, pengeboman yang menewaskan tujuh orang lainnya itu adalah ulah rezim pemerintahan Syiah Bashar al-Assad di Suriah.
Pasca pemakaman Wissam Minggu lalu, ribuan orang turun ke jalan, menyerbu kantor perdana menteri di Beirut. Sempat terjadi bentrok dengan aparat saat massa melempari botol dan kayu. Insiden ini dikhawatirkan akan memicu konflik berdarah antara Sunni dan Syiah. (ren)