(REUTERS/ Giorgio Benvenuti)
|
VIVAnews - Gempa dengan kekuatan 6,8 skala richter menggoyang Myanmar pada Minggu, 11 November 2012. Gempa berkekuatan besar itu membuat masyakarat panik. Sebuah jembatan dan tambang emas runtuh. Korban tewas belum bisa dipastikan. Namun, diduga sekitar 12 orang.
USA Today melaporkan bahwa tidak ada kerusakan besar dan juga korban di kota Mandalay, sebagai kota dengan populasi terbesar. Namun, di beberapa kota kecil lainnya dilaporkan kerusakan cukup parah.
Petugas administrasi kota Sintku menyatakan bahwa enam orang tewas dan 11 lainnya mengalami luka-luka. Sebagian yang tewas merupakan penambang emas, akibat runtuhnya tambang emas karena gempa. Namun, ia tak bisa menjelaskan secara detail, karena biasanya di negara itu pejabat lokal tidak diizinkan memberi keterangan untuk media.
Sedangkan sejumlah laporan lain menyebutkan bahwa sejumlah orang tewas karena runtuhnya sebuah jembatan yang sedang dibangun. Seperti dikutip dari situs Majalah Weekly Eleven, empat orang tewas dan 25 orang luka-luka. Korban yang tewas tampaknya pekerja yang membangun jembatan tersebut.
Seorang polisi daerah Shwebo memberikan keterangan yang berbeda. Ia mengatakan bahwa satu orang tewas dan lima orang lainnya belum ditemukan akibat runtuhnya jembatan itu. "Ini adalah gempa terburuk yang saya rasa selama hidup," kata seorang warga Shwebo.