Jurnalis : Silviana Dharma
Ilustrasi. Gempa California. (Foto: Alamy)
FERNDALE – Gempa bumi berkekuatan 6,5 skala Richter (SR) melanda kota pesisir Ferndale di California Utara, Amerika Serikat. Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap gempa berkekuatan sama di Pidie Jaya, Aceh, Indonesia, guncangan yang terjadi pada Kamis 8 Desember 2016 pukul 06.50 waktu setempat itu tidak menimbulkan kerusakan apa pun di California.
Badan Geologi Amerika Serikat (USGS) mengungkap, gempa bumi juga tidak memicu peringatan tsunami. Hingga detik ini tidak seorang pun dikabarkan terluka maupun tewas akibat bencana alam ini. Pusat gempa terjadi di Samudera Pasifik sekira 100 mil ke barat Ferndale. Faktor inilah yang membedakan dampaknya.
Bonnie Brower, pemilik toko pia, mengatakan sedang mengambil sesuatu dari kulkas di restorannya ketika gempa terjadi. Dia tidak melihat ada kerusakan apa pun di rumahnya, tetapi merasakan getaran kuat.
“Saya hanya merasa ada guncangan hebat dan tidak tahu apa itu. Rasanya seperti sedang berada di atas kapal,” ujarnya, seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (9/12/2016).
Kesaksian lain datang dari bos penginapan Francis Creek di Ferndale, Dennis Gorton. Ia juga meyakinkan tidak ada kekacauan berarti yang disebabkan gempa tersebut. Bahkan, para pengunjungnya tidak menunjukkan kepanikan.
“Rasanya hanya seperti terhantam gulungan ombak. Tidak satu benda pun jatuh dari raknya atau bergeser,” terangnya.
Gempa bumi serupa juga melanda Aceh pada Rabu 7 Desember pukul 05.00 WIB. Jumlah korban mencapai 102 orang, kebanyakan meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan. Gempa tersebut tidak menimbulkan peringatan gempa, tetapi diikuti oleh lebih dari 36 gempa susulan.
Hingga saat ini, warga Kabupaten Pidie Jaya selaku yang paling parah terdampak, memilih untuk tetap berada di pengungsian. Meskipun BNPB mengatakan gempa sudah berakhir.
