Calon Presiden Partai Demokrat Bernie Sanders dan Hillary Clinton |
SAN FRANCISCO, KOMPAS.com - Berita tentang kemenangan yang sudah di depan mata bagi kandidat calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Hillary Clinton, menyulut emosi para pendukung Bernie Sanders.
Para pendukung Senator asal Vermont yang menjadi pesaing utama Hillary itu menumpahkan kekecewaan dan kemarahan selama berjam-jam saat berlangsung kampanye untuk pemilihan pendahuluan atau primary, di San Fransisco, kemarin.
Seperti yang diberitakan, the Associated Press dan sejumlah jaringan televisi di AS telah menyebutkan Hillary Clinton sebagaithe presumptive nominee.
Hillary disebut telah mengamankan jalannya untuk menjadi Calon Presiden AS dari Partai Demokrat, karena segera mendapatkan jumlah delegasi yang memadai, dan tak terkejar oleh Sanders.
Dia akan memenangkan suara dari delegasi dalam pemilihan di California, New Jersey dan empat negara bagian lainnya. Demikian hasil penghitungan AP.
Sejauh ini, Hillary telah berhasil mengumpulkan 1.812 delegasi dan memenangkan sejumlah pemilihan pendahuluan dan kaukus.
Kemudian, proyeksi dukungan dari 571 super delegasi akan memenuhi kebutuhannya untuk mencetak syarat perolehan delegasi sebaganya, 2.383. Dengan demikian Hillary telah dinyatakan sebagai the presumptive nominee.
Selama berlangsungnya kampanye di San Fransisco, Senin waktu setempat, Sanders sama sekali tak menyinggung soal pemenuhan suara yang telah dan bakal dicapai Hillary.
Namun, ketika berada di panggung, di hadapan lebih dari 10.000 pendukungnya, emosi dia memuncak dan seketika berubah menjadi kemarahan.
"Ketika media mainstream menggelar polling, menyinggung soal pemilihan umum, mereka sudah memiliki rencana sendiri untuk menekan para pemilih di California. Kita harus melawan itu," tegas Nina Turner, mantan Senator di Negara Bagian Ohio, salah satu pendukung Sanders.
Morgan Reed, pendukung Sanders lainnya mengungkapkan, pilihan waktu bagi media yang mengumumkan hasil pollingberdekatan dengan waktu pemilihan merupakan hal yang konyol.
"Ini konyol, California adalah negara bagian terbesar," ungkap dia.
Pendukung lainnya, Patrick Bryant dari San Francisco, menyatakan keputusan untuk melansir hasil polling semacam itu, sangat mengecewakan.
"Itu biasa dilakukan bandar judi. Dia sudag menentukan pemenang sebelum pertandingan usai," kata Bryant.
Selasa, ungkapan frustasi dan kemarahan membanjiri media sosial di AS. Pendukung Sanders marah dan menuduh AP dan jaringan televisi lain menyesatkan jumlah pemilih.
Mereka memakai patokan suara dari super delegasi, padahal suara belum akan diberikan hingga konvensi partai di Philadelphia, Juli mendatang.
Sementara itu, Jurubicara Sanders Michael Briggs menegaskan, fungsi kampanye adalah untuk meyakinkan super delegasi bahwa Sanders adalah kandidat terkuat untuk menghadapi Donald Trump, kandidat calon Presiden AS dari Partai Republik.
Dia menegaskan, penetapan pemenang sebelum proses pemilihan merupakan keputusan yang terburu-buru.
Sebelumnya, berdasarkan survei AP, yang diawali sejak akhir 2015 tidak ada super delegasi yang mengganti keputusan mereka untuk mendukung Sanders.
Seluruhnya tetap kepada putusan semula untuk menyokong Hillary. Survei itu pun dilakukan berulang-ulang, dengan hasil yang tetap sama.
Editor | : Glori K. Wadrianto |