Tentara Pembebasan Suriah di kota Aleppo
|
VIVAnews - Utusan Liga Arab dan PBB untuk Suriah, Lakhdar Brahimi, mengatakan bahwa pemerintahan Bashar al-Assad dan kubu pemberontak di negara tersebut sepakat untuk gencatan senjata selama liburan Idul Adha. Gencatan senjata kali ini diharapkan sukses dan berkelanjutan.
"Ada kesepakatan dari pemerintah Suriah untuk gencatan senjata selama Idul Adha. Faksi lainnya di Suriah yang bisa kami hubungi, kebanyakan dari mereka juga menyetujui prinsip gencatan senjata ini," kata Brahimi di Kairo, Mesir, dilansir BBC, Rabu 24 Oktober 2012.
Gencatan senjata ujarnya, akan dimulai pada Jumat hingga empat hari ke depan, atau selama libur Idul Adha di Suriah. Brahimi juga menyampaikan rencana gencatan senjata ini kepada 15 anggota Dewan Keamanan PBB di New York melalui konferensi jarak jauh.
Pengumuman Brahimi ini diaminkan oleh Duta Besar Rusia untuk PBB Vitaly Churkin. "Kami mendapat indikasi bahwa mereka (pemerintah Suriah) menerima proposal dari Brahimi," kata Churkin.
Namun, sesaat setelah Brahimi mengumumkan hal tersebut di depan media di Mesir, pemerintah Suriah mengeluarkan pernyataan bahwa proposal gencatan senjata masih dalam pertimbangan. Pemerintah Assad mengatakan, proposal itu kini berada di tangan komando militer untuk dipelajari dulu.
"Jawabannya akan diumumkan besok (Kamis, 25 Oktober) secara resmi. Kami selalu menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah," kata Duta Besar Suriah untuk PBB Bashar Ja'afari.
Gencatan senjata diharapkan bisa menjadi bagian dari dihentikannya kekerasan yang telah berlansung selama 19 bulan di Suriah. Sebelumnya, kedua kubu pada April tahun ini juga sempat melakukan gencatan senjata, namun gagal. Kubu pemerintah dan pemberontak saling tuduh sebagai perusak gencatan senjata.
Sementara itu, kekerasan masih terjadi di negara tersebut. Diberitakan Al-Jazeera, Sebanyak 25 orang, termasuk anak-anak tewas dibantai di kota Douma, dekat Damaskus pada Rabu. Diduga kuat, mereka dibunuh oleh para Shabiha, tentara Syiah pendukung Assad.
Di selatan Damaskus, bom mobil menewaskan enam orang. Hingga hari ini, PBB memperkirakan, korban tewas di Suriah sejak tahun lalu telah mencapai sekitar 30.000 orang. Angka berbeda disampaikan oleh kelompok HAM Suriah yang mengatakan korban mencapai lebih dari 35.000 orang, kebanyakan warga sipil.