Kapten Mike Spurce (AL Australia) menyalami Menhan Malaysia, Datuk Sri Hishammudin Tun Hussein (kiri). (Foto: dok. America's Navy) |
JAKARTA – Indonesia tahun ini akan menjadi negara pemberhentian terakhir untuk misi kemanusiaan tanggap bencana tahunan terbesar se-Indo Asia Pasifik, Pacific Partnership 2016. Seperti biasa, misi ini akan memberikan pelatihan intensif untuk menanggulangi bencana alam, hingga upaya penyelamatan.
Dipimpin Jepang, Pacific Partnership 2016 akan mengangkat tema peran perempuan dalam perencanaan kesiapan tanggap bencana. Selain juga menekankan pada isu perdamaian dan keamanan, yang difokuskan pada peningkatan kesadaran tentang Resolusi DK PBB nomor 1325.
Pembahasan lebih lanjut mengenai kegiatan kerja sama latihan militer tahunan ini, akan difasilitasi oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta pada hari ini, Selasa (9/8/2016). Dalam undangan yang diterimaOkezone, diskusi akan menghadirkan dua pembicara utama yang akan bicara melalui sambungan video telekonferensi.
Kedua pembicara tersebut adalah Komodor Tom Williams dari angkatan laut AS dan Kapten Mike Spruce dari angkatan laut Australia. Diskusi rencananya akan digelar pada pukul 10.00 waktu Malaysia atau setara pukul 09.00 WIB.
Sebelumnya, misi pelatihan militer gabungan ini pernah melakukan pelayaran ke Timor Leste, Filipina, Vietnam dan sekarang sedang berada di Malaysia. Pembukaannya tahun ini digelar di atas kapal JS Shimokita LST 4002 milik Angkatan Laut Jepang, di atas perairan Palau, negara kepulauan di Oseania.