Inggris nyatakan semua petugas kedutaannya di Kabul selamat

Author : Administrator | Senin, 16 April 2012 12:50 WIB
Asap membumbung disekitar gedung yang diledakkan oleh Taliban, lokasi ledakkan berdekatan dengan komplek Parlemen, kabul (15/4). Taliban menyatakan memulai serangan "musim semi" terhadap kantor kedutaan negara-negara barat dan gedung pusat pemerintahan di Kabul. (REUTERS/Pajhwok News Agency/Handout )

London (ANTARA News) - Semua petugas kedutaan besar Inggris di Kabul selamat di tengah ledakan dan tembakan gencar di daerah diplomatik ibu kota Afghanistan itu, kata pernyataan Kementerian Luar Negeri pada Minggu.

"Kami pastikan bahwa kejadian di daerah diplomatik Kabul. Kami berhubungan terus dengan kedutaan itu, semua petugas bertanggungjawab," katanya, sementara sumber Kementerian Luar Negeri menambahkan bahwa tidak ada cedera, lapor AFP.

Pembom jibaku menyerang seluruh Afghanistan pada Minggu dalam serangan tergalang didaku gerilyawan Taliban sebagai awal dari sergapan musim semi.

Gugus kedutaan Jerman dan Jepang dilaporkan terkena saat pejuang menyerang kantong diplomatik kota itu dan berusaha menyerbu parlemen, yang memicu bakutembak, dengan anggota parlemen dan pengawalnya balas menembak dari atap.

Kedutaan Amerika Serikat dan Inggris juga menjadi sasaran, kata juru bicara Pasukan Bantuan Keamanan Asing (ISAF) pimpinan persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO Jenderal Carsten Jacobson.

Inggris adalah penyumbang kedua terbesar tentara, dengan 9.500 serdadu, ke Afghanistan sesudah Amerika Serikat, yang tergabung dalam ISAF pimpinan Amerika Serikat.

jumlah tentara Inggris tewas di negara terkoyak perang tersebut menjadi 408 sejak serbuan pimpinan Amerika Serikat pada 2001 untuk menggulingkan pemerintah Taliban.

Perang itu sangat tidak disukai rakyat Barat pengirim pasukan ke Afghanistan. Jajak pendapat di Inggris, Prancis dan Jerman menunjukkan kian banyak warganya menuntut tentara mereka segera ditarik.

Jumlah tentara NATO pimpinan Amerika Serikat tewas di Afghanistan sepanjang tahun ini melewati angka 100, kata hitungan kantor berita Prancis AFP pada awal April berdasarkan atas laman mandiri icasualties.org.

Pegaris keras Taliban melancarkan perlawanan terhadap pemerintah Presiden Hamid Karzai dan sekutu Barat-nya sejak digulingkan sesudah serangan 11 September 2001 atas negara adidaya itu.

Barat dalam perang itu menghabiskan ratusmiliaran dolar Amerika Serikat dan membunuh hampir 3.000 warganya. Amerika Serikat paling menderita dengan kematian 1.924 tentaranya, kata icasualties, dengan Inggris di urutan berikut dengan 407 warganya tewas.

Tingkat kematian pada triwulan pertama 2012 sedikit lebih rendah daripada tahun sebelumnya, ketika 109 tentara tewas pada akhir Maret, kata icasualties.org.

ISAF saat ini memiliki sekitar 130.000 tentara dari sekitar 40 negara di Afghanistan, tapi tanggung jawab keamanan di seluruh negeri terkoyak perang itu dijadwalkan diserahkan kepada pihak berwenang Afghanistan dan sebagian besar pasukan asing ditarik pada akhir 2014.

Sejumlah 2.953 tentara asing tewas di Afghanistan sejak serbuan pada 2001, dengan Amerika Serikat menderita korban terbanyak dengan 1.930 orang, diikuti Inggris dengan 408, Kanada (158), Prancis (82), Jerman (53), Italia (46), Denmark (42), Polandia (35), Spanyol (34), Australia (32), Belanda (25), dan sisanya dari negara lain. (B002/Z002)

Sumber: http://www.antaranews.com
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: