Militan ISIS di Irak dan Suriah memperbudak perempuan dari kelompok agama minoritas Yazidi di Utara Irak. |
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pihak kepolisian London sedang melakukan pencarian terhadap tiga orang siswi yang di duga melakukan perjalanan ke Suriah. Kepolisian menduga Militan ISIS menggunakan media sosial dan menjajikan petualangan untuk memikat gadis-gadis Muslim Inggris untuk bergabung dengan ISIS.
Tiga orang siswi, dua diantaraanya berusia 15 tahun dan satu 16 tahun, meninggalkan rumah mereka minggu lalu dan melakukan penerbangan menggunakan Turkish Airlines ke Istanbul tanpa memberitahu keluarga mereka.
Quilliam Foundation mengatakan, telah terjadi upaya dari ISIS untuk menggunakan situs-situs seperti Twitter, Facebook, dan Ask.fm untuk merekrut gadis-gadis muda. Perempuan tersebut menjadi percaya dan merasa memiliki kewajiban moral untuk bergabung dengan kelompok militan.
"Untuk anak perempuan dari keluarga Muslim konservatif di Inggris, pesan yang menawarkan kesempatan untuk melakukan sesuatu dengan hidup Anda dapat terbukti menggoda," ujar direktur Quilliam Foundation Haras Rafiq seperti dilansir channelnewsasia.com (24/2).
Rafiq mengatakan, gadis yang ditargetkan ISIS sedang disesatkan oleh janji petualangan dan kegembiraan luar negeri. Quilliam Foundation memperkirakan sekitar 600 orang dari Inggris, sekitar 10 persen di antaranya perempuan, telah melakukan perjalanan ke Suriah dan Irak untuk bergabung dengan ISIS.
Dalam sebuah laporan yang dirilis pada bulan November 2014, The Quilliam Foundation mengatakan, pendukung perempuan Negara Islam menggunakan media sosial untuk membujuk Muslim Eropa melakukan perjalanan ke Irak dan Suriah dengan "Janji sebuah utopia Islam."