Sistem pertahanan anti rudal. (Foto: Reuters) |
YERUSALEM – Rusia memutuskan untuk mengakhiri pelarangan dengan mengirim sistem pertahanan antirudal jenis S-300 ke Iran. Israel pun sewot karena kesepakatan program nuklir dengan negara-negara Barat hanya akan memperkuat militer Iran.
Sebagaimana diketahui, Iran dan negara-negara Barat telah menemui kata sepakat mengenai program nuklir. Intinya, negara Barat yang dipimpin Amerika Serikat (AS) melarang Iran untuk membuat reaktor nuklir. Namun, sejak awal Israel tidak setuju dengan kesepakatan itu.
Ketakutan Israel pun terjawab, Rusia memutuskan untuk mengirimkan sistem pertahanan antirudal jenis S-300. Menurut Menteri Urusan Strategis Yuval Steinitz, hal itu akan membuat pertahanan militer Iran semakin tangguh.
"Alih-alih, menuntut Iran berhenti dari kegiatan teroris yang sedang berlangsung di Timur Tengah dan seluruh dunia, kesepakatan itu justru membuat Iran membeli senjata canggih yang hanya akan meningkatkan agresinya," kata Steinitz, seperti diberitakan IB Times, Selasa (14/4/2015).
Pada 2010, sistem pertahanan anti rudal tersebut batal dikirim karena tekanan dari AS dan Israel sebagai bentuk hukuman kepada Iran. Namun, Pemerintah Rusia mengatakan Presiden Vladimir Rutin telah menandatangani kesepakatan untuk mengakhiri hukuman kepada Iran.