 |
| Kapal pesiar Costa Concordia yang karam di pesisir Italia (REUTERS/ Max Rossi) |
VIVAnews - Setelah berlangsung lebih dari dua pekan, pihak berwenang Italia akhirnya menghentikan pencarian korban kapal pesiar mewah Costa Concordia yang karam di dekat pulau Giglio. Kondisi kapal sudah tak memungkinkan lagi untuk dapat ditelusuri dengan aman.
Menurut Pierluigi Foshi, CEO Costa Cruises yang memiliki Costa Concordia, sistem keselamatan di kapal berfungsi dengan baik saat kecelakaan, namun tak menutup kemungkinan ada penundaan akibat evakuasi.
"Kami tahu ada beberapa tindakan yang harus dilakukan sebelum evakuasi. Beberapa perintah memang diberikan, namun kami tak yakin waktu atau pemberi perintahnya tepat," kata Foshi seperti dimuat kantor berita Reuters, 31 Januari 2012.
Menurutnya, keputusan penghentian pencarian ini disahkan setelah Costa Cruises bertemu dengan pihak keluarga 15 korban yang masih belum ditemukan. Costa Cruises pun menawarkan ganti rugi sebesar 11 ribu euro (Rp.129 juta) untuk tiap korban kapal karam.
Sebelumnya, upaya pencarian korban juga sempat dihentikan karena terkendala cuaca buruk dan pergeseran posisi kapal, sebelum akhirnya dilanjutkan kembali. Hal yang sama juga menjadi kendala penyedotan lebih dari 2300 ton bahan bakar kapal, yang jadi terancam molor hingga tiga minggu sampai sebulan.
Proses pencarian korban pun dialihkan ke radius 18 kilometer persegi sekitar kapal dimana tim penyelamat sempat menemukan beberapa obyek, dan beberapa di antaranya diyakini sebagai mayat.
Hingga kini sudah 17 jenazah yang ditemukan tim penyelamat dari Costa Concordia setelah kapal pesiar itu karam pada 13 Januari. Kapten kapal karam itu, Francesco Schettino, kini sedang menjalani masa tahanan rumah sambil menunggu persidangannya digelar. (sj)
