Larangan donasi sel telur dan sperma bagi pasangan tak subur di Italia berlaku sejak 2004. |
ROMA, KOMPAS.COM -- Pengadilan Konstitusional Italia menghapus larangan donasi sel telur dan sperma bagi pasangan tak subur, larangan yang diterapkan sejak 10 tahun lalu.
Menteri Kesehatan Beatrice Lorenzin mengatakan bahwa keputusan ini berarti parlemen harus merevisi undang-undang.
Para pegiat yang mendukung donor berpendapat bahwa donasi semestinya segera kembali diizinkan tanpa ditunda lagi.
Inseminasi buatan dan IVF semakin populer di negara-negara Barat tetapi Italia melarang proses ini karena pengaruh Gereja Katolik Roma yang melarang proses pembuahan buatan.
Awalnya peraturan itu melarang proses pembuahan lebih dari tiga sel telur dan tidak boleh melalui tes untuk mengetahui adanya kelainan genetis.
Mahkamah Eropa untuk HAM menetapkan pada 2012 bahwa larangan tes ini melanggar hak untuk menghargai keluarga dan privasi seperti tercantum dalam Konvensi HAM Eropa.
Keputusan ini adalah kemenangan bagi pasangan yang menentang larangan donasi sel telur dan sperma.
Diperkirakan sekitar 4.000 pasangan tak subur pergi ke luar negeri pada 2012 untuk mencari donor.
Larangan ini diberlakukan sejak 2004 oleh pemerintah sayap kanan tengah Silvio Berlusconi demi mendapatkan suara dari kelompok konservatif dan Gereja Katolik Roma, seperti dikutip kantor berita Reuters.