Jalankan Operasi Bom Bunuh Diri, Remaja Australia Anggota ISIS Tewas di Irak

Author : Administrator | Kamis, 12 Maret 2015 09:36 WIB
Twitter/Daily Mail Jake Bilardo duduk di depan bendera ISIS bersama dua anggot kelompok militan itu. Bilardo dikabarkan tewas setelah menjadi salah satu pelaku bom bunuh diri di Irak.

BAGHDAD, KOMPAS.com - Seorang remaja Ausrtralia yang bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dikabarkan tewas setelah menjalankan misi bom bunuh diri di kota Ramadi, Irak. ISIS merilis foto Jake Bilardi (18) di dalam sebuah minibus berwarna putih, yang diduga kuat adalah mobil yang digunakannya melakukan aksi bom bunuh diri.

Bilardi dikabarkan menjadi salah seorang dari 13 pelaku bom bunuh diri yang menyerang pasukan Irak dan pos-pos penjagaan di Ramadi pada Rabu (11/3/2015). Pada Kamis (12/3/2015), sebuah foto Bilardi duduk di depan sebuah bendera ISIS diunggah ke Twitter dilengkapi sederet kalimat untuk menjelaskan foto tersebut.

"Saudara Australia kami sduah menjadi syuhada dalam sebuah operasi di Ramadi, Al Anbar," demikian isi keterangan foto tersebut.

Sebuah akun Twitter lain milik ISIS juga mengunggah foto Bilardi dilengkapi kabar soal kematiannya. "Breaking News: Warga Australia Jake Bilardi alias Abu Abdullah menjalankan sebuah operasi di #Ramadi, #Irak," demikian isi komentar di Twitter itu.

Kabar kematian Bilardi di Irak itu membuat keluarganya sangat kecewa. Bakan bibi Bilardi, Connie, terdengar menangis di dalam kediaman keluarga setelah mendengar kabar buruk itu.
Sejauh ini pemerintah Australia belum memberikan konfirmasi terkait tewasnya Jake Bilardi di Irak.

"Kemampuan pemerintah Australia untuk memastikan kebenaran kabar soal kematian warganya di Suriah atau Irak sangat terbatas. Warga Australia yang terlibat dalam konflik di luar negeri sudah menempatkan diri mereka sendiri dalam bahaya," ujar seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Australia.

Bilardi, yang berasal dari Melbourne, tiba di kota Ramadi, Irak tahun lalu. Saat itu dia mengatakan memilih bergabung dengan ISIS untuk "mengejar kematian". Bilardi bahkan sempat mengirimkan pesan-pesan berisi ancaman kepada kepolisian federal Australia yang berisi niatnya melakukan sebuah serangna di Australia.

Sumber: http://internasional.kompas.com
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: