VIVAnews - Kanselir Jerman Angela Merkel membela tindakan Amerika Serikat mengawasi komunikasi Internet. Sehari sebelum kedatangan Presiden AS Barack Obama di Berlin, Merkel menyatakan tindakan AS itu telah membantu mencegah serangan teroris ke negeri Jerman.
Dalam sebuah wawancara dengan televisi RTL, Senin 17 Juni 2013, Merkel menyatakan akan meminta detail program mata-mata AS yang berkode nama PRISM itu. Program ini telah membuat marah rakyat Jerman, bahkan salah satu politikus menyamakannya dengan taktik Stasi, intelijen di era Jerman Timur.
Merkel menyatakan program ini perlu untuk memerangi terorisme. Tahun 2007, intelijen AS bahkan memberi petunjuk ada sel "Sauerland" yang akan melakukan serangan atas target AS di Jerman.
"Saya memikirkan pembunuhan Sauerland itu," kata Merkel. "Kita tak akan menemukan mereka tanpa adanya informasi dari sumber Amerika," katanya dilansir lagi oleh Reuters. "Kita agak tergantung dalam hubungan itu namun kita harus memastikan bisa bertindak sendiri dan tidak ada ampun bagi teroris."
Komentar Merkel ini muncul setelah muncul laporan Der Spiegel bahwa intelijen Jerman (BND) berencana menghabiskan 100 juta euro untuk pengawasan Internet. Saat ditanya soal laporan ini, juru bicara pemerintah Georg Streiter menyatakan bahwa memang ada rencana membangun sarana pertahanan melawan serangan atas infrastruktur teknologi informasi atau serangan siber. Namun dia mengatakan, program ini tak ada kaitannya dengan program AS.
Rakyat Jerman sangat sensitif dengan segala macam bentuk pengawasan yang dilakukan negara. Sebagian dari mereka trauma dengan Stasi, polisi rahasia era Jerman Timur yang dulu secara konstan memata-matai rakyat. (kd)
sumber : vivanews