Jet Tempur Myanmar Gempur Pemberontak, PBB Khawatir

Author : Administrator | Kamis, 03 Januari 2013 10:59 WIB
Ilustrasi serangan udara (Reuters)

VIVAnews - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyuarakan kekhawatirannya atas kekerasan yang semakin memburuk di Myanmar. Komentarnya ini disampaikan menyusul laporan bahwa militer Myanmar menggunakan jet tempur untuk menggempur pemberontak di wilayah Kachin.

"Ban menganggap serius laporan terbaru soal adanya serangan udara di negara bagian Kachin," kata juru bicara PBB Martin Nesirky dalam pernyataannya, yang dilansir kantor berita Reuters 2 Januari 2013.

"Sementara rincian laporan ini belum keluar, Sekretaris Jenderal menyerukan pemerintah Myanmar menahan diri dari tindakan-tindakan yang membahayakan warga sipil di daerah itu atau memicu konflik yang lebih luas," lanjut Nerisky lagi.

Dilaporkan The New York Times, adanya serangan udara oleh Myanmar dibenarkan kedua belah pihak, baik dari pemberontak Organisasi Kachin Merdekat (KIO) dan militer. Menurut salah satu sumber pemerintah, berkat serangan udara mereka berhasil merebut pos puncak bukit yang digunakan pemberontak menyerang konvoi logistik militer.

Beri Ultimatum

Sebelumnya Desember lalu, pemerintah Myanmar memberi ultimatum bagi pemberontak Kachin untuk mengosongkan jalan bagi pengiriman logistik ke pangkalan militer. KIO menolak ultimatum tersebut karena menurut mereka militer tidak hanya mengantarkan logistik, tetapi juga amunisi dan senjata untuk penyerangan.

"Kami akan menghalangi konvoi militer yang membawa senjata dan amunisi yang akan digunakan pada kami. Seperti inilah perang," kata juru bicara KIO, La Nan.

Akibatnya, pertumpahan darah kedua kubu meningkat pada bulan lalu. KIO mengatakan, mereka diserang dengan helikopter dan jet tempur. Namun ini dibantah oleh kantor kepresidenan yang mengatakan bahwa pesawat itu hanya untuk mengantar perbekalan karena jalur darat ditutup oleh pemberontak.

Selain PBB, kekerasan di Myanmar ini juga membuat Amerika Serikat angkat bicara. Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Victoria Nuland, Rabu, mengatakan penggunaan jet tempur untuk menghancurkan warga Kachin "sangat mengganggu". Dia menyerukan kedua pihak menggelar gencatan senjata dan memulai dialog perdamaian. (ren)

Sumber: http://dunia.news.viva.co.id
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: