(Reuters)
|
VIVAnews - Pemerintah Iran mengancam akan menghentikan ekspor minyak mereka jika Amerika Serikat terus menjatuhkan sanksi ekonomi atas negara tersebut. Ancaman Iran ini berpotensi membuat harga minyak dunia melambung tinggi.
"Jika sanksi diperketat, kami akan menghentikan ekspor minyak," kata Menteri Perminyakan Iran Rostam Qasemi dalam kunjungannya ke Dubai pada Selasa, 23 Oktober 2012, dilansir Reuters.
Sanksi AS atas Iran dijatuhkan untuk memaksa negeri Mullah tersebut menghentikan program nuklir mereka yang dipercaya untuk membuat bom atom. Iran membantah dan mengatakan bahwa reaktor nuklir itu untuk keperluan medis dan energi.
Ekspor Iran sendiri telah turun ke angka 1 juta barel per hari setelah AS memperketat sanksi pada tahun ini. Bandingkan dengan tahun lalu, Iran bisa mengekspor lebih dari 2,2 juta barel per hari. Minyak juga merupakan komoditi utama Iran yang mencakup 80 persen dari ekpor negara tersebut.
Iran adalah negara produsen minyak terbesar keempat di Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) setelah Arab Saudi, Irak, dan Kuwait. Posisi Iran merosot dari tempat kedua saat sebelum disanksi AS.
China, India, Jepang, Korea Selatan dan Turki adalah negara-negara utama pembeli minyak di Iran. Jika pemerintah Mahmoud Ahmadinejad menghentikan ekpor mereka, dikhawatirkan pasokan minyak dunia menurun yang otomatis membuat harga minyak meroket.
Qasemi mengatakan Iran siap hidup tanpa pemasukan dari minyak jika sanksi terus diterapkan. "Sejauh ini kami memang belum mendapatkan masalah berarti, tapi jika sanksi mulai menyulitkan kami, maka kami akan menjalankan 'rencana B'," kata Qasemi.
"Jika sanksi diteruskan, kami akan memotong ekspor minyak ke dunia. Kami harap ini tidak terjadi, karena masyarakat bisa menderita, kami tidak ingin liat rakyat Amerika dan Eropa kesusahan," lanjutnya lagi.
Iran, kata Qasemi masih memproduksi minyak empat juta barel per hari. Komentarnya ini sekaligus membantah laporan OPEC yang mengatakan bahwa produksi Iran turun 2,72 juta barel per hari pada September. (umi)