Juru bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov menyebut laporan intelijen AS amatiran (Foto: Mikhail Metzel/TASS)
MOSKOW – Pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump dengan pejabat badan intelijen yang membahas mengenai peretasan yang dilakukan atas perintah Presiden Rusia Vladimir Putin saat pemilihan presiden (pilpres) terus menjadi buah bibir. Setelah pihak Negeri Paman Sam terus-menerus berbicara, kali ini giliran pihak Istana Kepresidenan Rusia, Kremlin, yang angkat bicara.
Juru bicara (jubir) Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa laporan dari badan intelijen AS itu tak ubahnya seperti laporan amatiran. Ia mengatakan bahwa Moskow lelah menghadapi tuduhan-tuduhan tak berdasar dari AS. Washington seperti tengah membangkitkan ingatan akan perburuan penyihir pada abad pertengahan.
“Tuduhan benar-benar tidak berdasar. Terdengar seperti pekerjaan level amatiran yang hampir tidak dapat diterapkan untuk pekerjaan layanan khusus kelas tinggi yang sangat profesional. Kami masih tidak tahu apa yang sebenarnya dan data yang mereka gunakan untuk membuat tuduhan tak berdasar tersebut,” ucap pria yang fasih lima bahasa asing itu, seperti dimuat TASS, Selasa (10/1/2017).
“Kami memahami bahwa rekan-rekan kami di AS menjalankan tahap seperti perburuan dalam berbagai tahap sejarah mereka. Kita tahu bahwa mereka kemudian digantikan oleh spesialis yang lebih bijaksana dengan pendekatan yang lebih serius tetapi masih berorientasi pada dialog daripada ledakan emosional,” sambung Peskov dengan nada sarkas.
Pria berkumis itu tampak menghindar dari pertanyaan apakah Putin secara pribadi telah membaca laporan keterlibatan Rusia dalam dugaan serangan peretasan tersebut. Peskov mengakui bahwa laporan tersebut memang dapat diakses secara luas oleh publik, termasuk Presiden Putin. Akan tetapi, bagian laporan yang dirilis ke publik tidak berisi apa pun selain mengandung kekecewaan.
“Laporan yang diterbitkan itu tidak mengandung apa-apa selain kekecewaan. Tidak ada dalam laporan tersebut yang pantas untuk dibaca secara rinci,” tutup pria berusia 49 tahun itu.
(war)