Jutaan kumbang di pantai wisata Mar de Ajo, Argentina. (Foto: CEN) |
BUENOS AIRES – Jutaan kumbang yang secara tiba-tiba muncul pantai wisata di dekat Ibu Kota Argentina, Buenos Aires dianggap sebagai pertanda buruk yang mengawali datangnya akhir zaman.
Tidak ada yang mengetahui secara pasti mengapa serangga-serangga itu memenuhi pantai Mar de Ajo sepanjang beberapa kilometer. Kejadian ini dengan cepat diabadikan dan tersebar di media-media sosial.
Beberapa orang menganggap fenomena ini merupakan pertanda dari datangnya hari kiamat. Mereka menganggap para kumbang itu dapat merasakan akhir dunia yang semakin dekat.
Salah satu komentator yang menggunakan nama khnagar mencoba menjelaskan fenomena tersebut. Dia menduga kumbang-kumbang di pantai itu berjenis Heteronychus Arator atau yang dikenal dengan nama Kumbang Jagung Hitam (Black Maize Beetle). Kumbang jenis ini diketahui melakukan penerbangan massal pada musim panas dan gugur saat musim kawin mereka.
“Mungkin kumbang jenis serupa. Mereka hanya hidup selama beberapa hari pada tahap itu setelah merangkak keluar dari tanah. Jadi beberapa kumbang terbang tersapu ke laut oleh angin, dan kembali ke pantai, sebagian besar mati atau sekarat. Itu adalah skenario paling memungkinkan yang dapat saya pikirkan,” jelas khnagar sebagaimana dilansir Metro, Sabtu (5/3/2016).
Para peneliti mengatakan bahwa kumbang-kumbang tersebut tinggal di dalam tanah selama sekira dua tahun sebelum keluar untuk kawin kemudian mati. Kejadian ini dikenal dengan nama “hatching” atau penetasan dan biasanya terjadi setiap tahun di bulan Januari, meski tahun ini agak terlambat.
Meski sebagian merasa takut, beberapa orang justru memanfaatkan peristiwa ini untuk mengeruk untung. Salah seorang diantara mereka menjual sisa-sisa kumbang itu dengan harga cukup tinggi, sekira Rp850 ribu per kilogram.
Sekresi kumbang dipercaya dapat menjaga tubuh dari penyakit kanker, AIDS, dan asma.