Kebakaran Dahsyat Kepung Israel, 50 Ribu Warga Dievakuasi

Author : Administrator | Jum'at, 25 November 2016 06:25 WIB

Kebakaran dahsyat melanda Israel 

 

TRIBUNNEWS.COM, JERUSALEM - Hingga Kamis (24/11/2016) malam waktu setempat, api masih terus mengamuk Israel.

Kebakaran di Israel yang terbesar terjadi di Haifa, kota terbesar ketiga negeri itu. Sedikitnya 50.000 penduduk dievakuasi dan terpaksa meninggalkan rumahnya.

Kebakaran begitu cepat meluas karena adanya angin besar. Api liar ini juga mulai mengancam rumah-rumah di Jerusalem dan Tepi Barat.

Kebakaran ini terjadi setelah dua bulan kemarau sangat kering. Namun, pemerintah Israel menduga ada aksi sabotase di belakang kebakaran dahsyat tersebut.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan, siapa pun yang berada di belakangnya akan mendapatkan hukuman berat.

"Setiap api yang dihasilkan oleh aksi pembakaran adalah teror dan kami akan membalas setimpal," ancam Netanyahu seperti dikutip surat kabar Haaretz.

"Siapa pun yang mencoba membakar bagian dari Israel akan dihukum sangat berat," tandasnya.

Meski belum ada investigasi menyeluruh, namun kecurigaan terhadap aksi teror sudah besar.

Bahkan, Menteri Pendirikan, Naftali Bennett dalam cuitannya di Twitter sudah mencurigai pelakunya adalah orang Arab atau palestina.

"Hanya mereka yang tak masuk bagian dari Israel yang mampu membakar." tulisnya, seperti dikutip BBC.com.

Otoritas Palestina sudah menawarkan untuk membantu Israel mengatasi kebakaran dahsyat itu. Demikian pernyataan seorang pejabat keamanan senior Israel kepada BBC. Namun, tawaran itu belum ditanggapi pemerintah Israel.

Sebanyak 130 orang sudah dibawa ke rumah sakit. Mereka kebanyakan menderita sesak napas karena menghisap asap. Sementara para penghuni dua penjara di dekat Haifa terpaksa juga dievakuasi.

Jalan Raya 443 yang menghubungkan Jerusalem dan Tel Aviv, serta ke arah Tepi Barat, terpaksa ditutup. Sebab, api sudah mendekati kota Modi'in.

Sementara di Talmon, rumah-rumah dan mobil banyak yang rusak terbakar. Sebanyak 300 murid dievakuasi dari sekolah. Demikian keterangan polisi setempat.

Para petugas pemadam kebakaran sudah berjuang keras sejak Selasa (22/11/2016), namun masih belum mendapatkan hasil memuaskan. Mereka memperingatan, cuaca kering dan angin besar akan terus berlangsung dalam sepekan mendatang.

Beberapa negara seperti Siprus, Rusia, Italia, Kroasia, dan Yunani sudah mengirimpkan bantuan peralatan pemadam kebakaran.

Benjamin Netanyahu juga sudah mengontak perusahaan Amerika Serikat yang beroperasi menangani kebakaran besar.

Ini bukan pertama terjadi kebakaran besar di Israel. pada 2010, kebakaran besar di Mount Carmel, selatan Haifa, menewaskan 42 orang.

Editor: Malvyandie Haryadi
Sumber: Intisari
Sumber: http://www.tribunnews.com/internasional/2016/11/25/kebakaran-dahsyat-kepung-israel-50-ribu-warga-dievakuasi?page=all
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: