Kerry akhiri lawatan Timur Tengah tanpa kesepakatan

Author : Administrator | Selasa, 07 Januari 2014 09:42 WIB
Menlu AS John Kerry (kiri) berjabat tangan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem, Rabu (6/11). (REUTERS/Jason Reed)

Yerusalem (ANTARA News) - Setelah empat hari melancarkan diplomasi secara terus-menerus, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry pada hari Senin kembali pulang. 

Ia bersikeras ada kemajuan yang dicapai kendati gagal menyepakati kerangka untuk memandu perundingan Israel-Palestina, lapor AFP. 

Dalam kunjungan kesepuluh kalinya ke kawasan itu sebagai menteri luar negeri AS, Kerry menghabiskan waktu berjam-jam melakukan pertemuan terpisah dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmud Abbas. 

Ia juga melakukan kunjungan mendadak ke negara-negara Arab yang menjadi sekutu, ke Yordania serta Arab Saudi. 

Sementara AS tetap bungkam, hanya sedikit informasi 

yang muncul soal usul Kerry untuk menjembatani kesenjangan yang curam antara kedua belah pihak di saat mereka berupaya menarik garis batas antara dua negara yang hidup secara berdampingan. 

Menurut laporan yang dimuat di surat kabar harian Israel, Maariv, Kerry menekan Netanyahu untuk menyepakati sebuah formula yang memungkinkan kembalinya sejumlah pengungsi Palestina, yang lari atau diusir dari Israel ketika negara Yahudi itu dibentuk pada tahun 1948. 

Netanyahumenolak sepakat, kata Maariv. 

Menurut koran itu, para juru runding Israel juga berkeinginan meneruskan perundingan lebih jauh setelah tenggat waktu --yang tadinya disepakati untuk bulan April, menjadi Januari 2015, sebagai imbalan atas pembekuan pembangunan di Tepi Barat yang diduduki. 

Yordania dan Arab Saudi menjadi kunci bagi tercapainya kesepakatan. 

Peranan bersejarah Yordania dalam mengawal situs-situs Muslim di Yerusalem timur Arab yang dicaplok Israel diakui dalam kesepakatan perdamaian tahun 1994 dengan Israel. 

Arab Saudi adalah pihak yang memprakarsai rencana perdamaian tahun 2002, yang menjadi dasar bagi aspirasi Arab dalam membuat kesepakatan apapun. 

Kerry pada Minggu malam keluar dari kediaman Raja Abdullah setelah melakukan perundingan dan mengatakan ia telah mendapatkan dukungan dari pemimpin Arab yang berpengaruh itu. 

Kerry pada pekan ini dijadwalkan melakukan pertemuan dengan para anggota kunci Liga Arab untuk memberikan pemaparan kepada mereka soal pembicaraan yang dilakukannya di Israel dan Tepi Barat. 

Sumber: www.antaranews.com
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: