 |
| Petugas berusaha memadamkan kobaran api di luar stadion. |
KAIRO, KOMPAS.com - Sedikitnya 22 orang tewas dan banyak lainnya mengalami luka-luka dalam bentrokan antara pendukung sepak bola dan polisi Mesir di luar sebuah stadion di Kairo.
Pihak berwenang mengatakan sebagian besar atau bahkan seluruhnya yang tewas adalah pendukung sepak bola klub Zamalek.
Sedangkan jumlah orang yang mengalami luka-luka, menurut seorang juru bicara Kementerian Kesehatan Abdel Gaffar, tercatat setidaknya 20 orang.
Bentrokan terjadi Minggu (8/2/2015) malam sebelum pertandingan Liga Primer Mesir antara Zamalek dan ENPPI.
Disebutkan pendukung Zamalek berusaha memaksa masuk ke stadion meskipun tidak mengantongi tiket sehingga memicu kerusuhan.
Untuk membubarkan pendukung, polisi menggunakan gas air mata. Sejumlah saksi mata mengatakan sebagian pendukung tewas karena terinjak-injak saat polisi mengeluarkan gas air mata.
Pendukung Zamalek, yang dikenal dengan nama Kesatria Putih mengatakan kekerasan terjadi karena penjaga hanya membuka satu pintu bagi pendukung.
Kerusuhan pendukung sepak bola kali ini terjadi tiga tahun setelah kerusuhan serupa di kota Port Said pada 2012 yang menewaskan 74 orang.
Sebanyak 21 terdakwa dijatuhi hukuman mati, sebagian besar adalah pendukung klub sepak bola kota Port Said, Al-Masry.
