Korut pertajam kritik untuk konferensi nuklir Seoul

Author : Administrator | Kamis, 22 Maret 2012 12:14 WIB
Bendera Korea Selatan (FOTO ANTARA)

Seoul (ANTARA News) - Korea Utara, Rabu, mempertajam kritiknya untuk pertemuan puncak di Seoul mendatang, dengan mengatakan bahwa setiap upaya yang dilakukan Korea Selatan untuk membahas
program nuklirnya pada pertemuan tersebut akan dinilai sebagai deklarasi perang.

Kantor berita resmi KCNA menuduh pemerintah konservatif Korea Selatan mencoba untuk menggunakan pertemuan puncak Keamanan Nuklir, yang akan dihadiri oleh Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan pemimpin dunia lainnya, untuk membahas program nuklir Korea Utara.

"Jika ada tindakan provokatif seperti usulan untuk mengeluarkan apa yang disebut pernyataan tentang `masalah nuklir Korea Utara` pada konferensi Seoul, itu akan merupakan penghinaan ekstrim "kepada para pemimpin terdahulu Korea Utara yang meninggalkan denuklirisasi sebagai keinginan terakhir mereka," katanya dalam sebuah komentar.

"Turut ambil bagian dari perbuatan jahat si pengkhianat Lee Myung-Bak hanya akan memperburuk situasi di semenanjung Korea," katanya, mengacu pada Presiden Korea Selatan yang akan memimpin pertemuan itu.

"Setiap tindakan provokatif akan dianggap sebagai deklarasi perang terhadap kami dan konsekuensinya akan menjadi hambatan besar untuk pembicaraan pada isu denuklirisasi semenanjung Korea," katanya.

Korea Utara sebelumnya telah mengecam pertemuan puncak itu sebagai "olok-olok buruk" yang dimaksudkan untuk membenarkan serangan atom oleh Korea Selatan dan sekutunya Amerika Serikat.

Korea Selatan mengatakan pertemuan tersebut akan berfokus pada cara untuk menjaga keamanan bahan atom di seluruh dunia dan mencegah aksi terorisme nuklir.

Para pejabat Seoul mengatakan program nuklir Korea Utara tidak ada dalam agenda tapi pertemuan puncak itu dapat jadi membangun momentum menuju denuklirisasi.

Media resmi Korea Utara sering mengacu pada kemungkinan terjadinya perang di semenanjung itu, demikian AFP.
(G003/B002)

Sumber: http://www.antaranews.com
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: