(REUTERS/Esam Al-Fetori )
|
VIVAnews - Aparat keamanan di Libya menangkap empat orang yang diduga berada di balik penyerangan ke Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Kota Benghazi. Dalam penyerangan Selasa kemarin, Duta Besar AS untuk Libya, Christopher Stevens, dan tiga stafnya terbunuh.
Diberitakan Reuters, informasi penangkapan ini diumumkan oleh Kementerian Dalam Negeri Libya pada Kamis waktu setempat. Wakil Mendagri Libya, Wanis Sharif, tidak memberikan rincian nama dan peran para tersangka.
"Empat orang ditahan dan kami akan menginterogasi mereka karena mereka diduga dalang penyerangan di Konsulat AS," kata Sharif.
Muncul dugaan bahwa penyerangan di Benghazi pada Selasa waktu setempat dibekingi kelompok militan yang berafiliasi dengan al-Qaeda, Ansar al-Sharia. Pasalnya, beberapa saksi mengatakan bahwa penyerangan tersebut seperti terencana, tidak dilakukan secara spontan.
Hal ini dibantah oleh jugu bicara Ansar al-Sharia, Hani Mansouri. Menurutnya, kekerasan dipicu oleh tembakan dari penjaga keamanan di dalam kantor konsulat. "Demonstrasi itu awalnya damai, namun penembakan ke arah demonstran yang membakar situasi," kata Mansouri dalam konferensi pers.
Perdana Menteri Libya Mustafa Abu Shagour mencoba untuk tidak berspekulasi sebelum hasil penyelidikan keluar. "Kami tidak tahu apakah mereka yang ditangkap anggota grup tertentu atau bukan. Tapi jika memang terbukti dari kelompok tertentu, maka akan kami beri pelajaran," kata Shaqour.
Penyebab kematian Dubes Chris Steven, 52, masih simpang siur. Awalnya, pemerintah Libya mengatakan bahwa Steven dan stafnya tewas diroket saat berada di dalam mobil. Sementara itu, laporan dokter di Libya mengatakan bahwa Steven tewas karena terlalu banyak menghisap asap saat Konjen dibakar.
Untuk mengawal proses penyelidikan dan mengamankan kantor perwakilan AS di Libya, Obama mengirimkan pasukan marinir dan dua kapal perang. Kapal-kapal tersebut membawa serta rudal jelajah Tomahawk yang akan digunakan jika situasi semakin parah. (ren)