Longsor di Tambang Batu Giok Myanmar Kembali Terjadi

Author : Administrator | Selasa, 00 0000

TEMPO.COJakarta -  Longsor kembali terjadi di tambang batu giok di Hpakant, Kachin, Myanmar. Banyak korban dilaporkan menghilang dan dikhawatirkan tewas.

"Menurut para saksi, sekitar 50 orang masih belum diketemukan," kata Tin Swe Mint, Wali Kota Hpakant, seperti dilansir dari BBC pada Ahad , 27 Desember 2015. Ia juga menyatakan telah menemukan 5 jasad korban tewas. 

Namun keterangan tersebut berbeda dengan yang dikatakan Tin Swe Mint kepada Agence France-Presse. Ia mengatakan korban menghilang hanya berjumlah 3 orang. "Kerabat dari tiga orang yang hilang melapor kepada kami bahwa mereka belum pulang sejak peristiwa tersebut," katanya seperti dilansir dari AFP. 
Petugas Kepolisian Hpakant yang tidak ingin disebutkan namanya juga mengatakan hal serupa. "Kami tidak yakin jika mereka tertimbun karena kami belum menemukan satu tubuh pun," katanya.

Meski begitu, petugas penyelamat mengatakan pencarian korban terus berlanjut sejak Jumat, 25 Desember 2014 di area sekitar Hpakant. Petugas Kepolisian tidak ingin terlalu cepat menyimpulkan bahwa tidak ada korban dalam musibah tersebut. Bulan lalu, longsor juga terjadi di tempat yang sama dan menelan lebih dari 100 korban tewas.

Dalam peristiwa tersebut, korban tewas kebanyakan merupakan pekerja lepas yang mengambil limbah sisa tambang batu giok, berharap menemukan bongkahan batu yang akan mengantarkan mereka kepada kekayaan. Batu giok dikenal sebagai "Batu Surga" di Cina dan dihargai sangat tinggi. Dataran di Hpakant telah dihancurkan untuk mencongkel batu berharga tersebut dari tanah.

Sumber: http://dunia.tempo.co/read/news/2015/12/28/118731042/longsor-di-tambang-batu-giok-myanmar-kembali-terjadi
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: