lustrasi (Reuters/China Daily) |
Beijing - Longsor hebat terjadi di wilayah Tibet dan mengubur lebih dari 80 pekerja tambang hidup-hidup. Nahas, sebanyak 54 orang ditemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa.
China Central Television, seperti dilansir Asia One, Rabu (3/4/2013), melaporkan operasi penyelamatan dilanjutkan hingga Selasa (2/4) pagi waktu setempat setelah sempat dihentikan pada Senin (1/4) malam. Dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan.
Pada operasi pencarian hingga Senin (1/4) malam, petugas penyelamatan berhasil mengevakuasi 36 jasad. Kemudian operasi pencarian pada hari Selasa (2/4) berhasil ditemukan lagi 18 jasad, sehingga total ada 54 jasad yang ditemukan.
Hingga saat ini berarti masih ada 29 orang pekerja tambang yang masih hilang.
Tanah longsor ini terjadi pada Jumat (29/3) lalu di wilayah pegunungan Tibet sebelah timur, tepatnya dekat kamp pekerja tambang. Longsor ini menimbun sekitar 83 pekerja tambang.
Otoritas setempat kemudian meluncurkan operasi pencarian para pekerja tambang yang tertimbun. Namun upaya tersebut menipis karena hari semakin larut dan muncul kekhawatiran longsor susulan.
Penyebab longsor ini belum diketahui pasti. Otoritas setempat masih melakukan penyelidikan secara penyeluruhan.
Selama ini, wilayah pegunungan Tibet memang dikenal rawan bencana dan semakin diperburuk dengan adanya aktivitas penambangan berat. Dalam beberapa tahun terakhir, otoritas China berhasil menemukan sumber daya tambang di wilayah Tibet, termasuk sumber daya puluhan juta ton tambang tembaga, seng dan miliaran ton tambang bijih besi.