Migran Sudan Nyaris Lolos Lewati Channel Tunnel dengan Berjalan Kaki

Author : Administrator | Jum'at, 07 Agustus 2015 11:11 WIB
Petugas polisi Perancis mencari para migran di bawah jembatan di Calais, di dekat sebuah pagar Eurotunnel

KENT, KOMPAS.com - Seorang migran asal Sudan ditangkap di Kent, Inggris, setelah dia lolos dari pantauan pihak keamanan dan berlari melewati Channel Tunnel atau Terowongan Channel, sebuah jalur kereta api bawah laut yang menghubungan daratan Eropa dan Inggris, dari Calais, Perancis.

Migran bernama Abdul Rahman Haroun (40 tahun) itu sudah hampir berada di ujung terowongan sepanjang 31 mil atau 49,8 kilometer itu ketika diangkap polisi kurang dari satu mil dari Folkestone, Inggris, Selasa (4/8/2015).

Haroun melewati empat pagar pengaman dan menghindari 400 kamera pengintai sebelum berlari dalam kegelapan melalui terowongan, yang digunakan kereta-kereta cepat Eurostar tujuan Paris dan Brussels. Dia baru ketahuan saat secara tidak sengaja membunyikan sebuah alarm setelah 15 mil dalam 'perjalanannya yang sangat berbahaya' itu.

Polisi perbatasan Inggris akhirnya menangkap dia ketika dia terlihat di mulut terowongan di Cheriton, dekat Folkestone, setelah layanan kereta api mengalami penundaan sekitar empat jam.

Eurotunnel sebelumnya memperingatkan bahwa siapa saja yang mencoba untuk berjalan di sepanjang jalur kereta api itu hampir pasti akan mati. Hal itu terkait dengan risiko tertabrak kereta api berkecepatan tinggi dan arus listrik yang sangat berbahaya.

Seorang juru bicara Eurotunnel menambahkan, "Jenis kejahatan penyusupan ke dalam terowongan sangat langka, selain ilegal dan sangat berbahaya. "Laju kereta api lewat terowongan itu dari Inggris bisa mencapai 160 km per jam, dan dia bisa dengan mudah tertabrak. Biasanya para migran naik kereta atau truk, tidak berjalan di sepanjang terowongan. Kami kini menyelidiki bagaimana dia berhasil menghindari semua level perangkat keamanan yang berbeda."

Haroun diduga menjadi orang pertama yang menyelesaikan perjalanan berbahaya itu di jalur itu. Dia diyakini merupakan bagian dari 600 migran yang berusaha menyerbu terminal Terowongan Channel di Cocquelles di Perancis pada Senin malam.

Polisi Kent memastikan pihaknya sedang menyelidiki insiden tersebut, yang terjadi di dekat pintu keluar Terowongan Channel di Folkestone pada sekitar pukul 06.13 pada hari Selasa.

Sumber: internasional.kompas.com
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: