Pasukan keamanan Irak bergerak maju di Qyarra, selatan Mosul, 18 Oktober 2016. (Foto: Reuters)
MOSUL – ISIS mengeksekusi 284 pria dari berbagai usia di Mosul seiring semakin dekatnya pasukan Irak ke kota pertahanan terakhir mereka di Negeri 1001 Malam. Warga Mosul yang tewas pada Kamis dan Jumat, 20 dan 21 Oktober adalah mereka yang dikumpulkan di dekat kota untuk dijadikan perisai manusia untuk menghalau serangan di bagian selatan kota.
Sumber intelijen Irak yang dikutip CNN, Sabtu (22/10/2016) mengatakan, ISIS menggunakan buldoser untuk membuang jasad para korban ke dalam kuburan massal di lokasi eksekusi. ISIS menjadikan Universitas Pertanian Mosul di sebelah utara kota sebagai tempat pembantaian. Menurut sumber yang tak ingin disebut namanya itu, semua korban, yang di antaranya terdapat anak-anak, tewas ditembak.
Para militan dilaporkan mengambil keluarga yang tinggal di desa-desa sekitar Mosul untuk dijadikan perisai manusia, sekaligus mencegah mereka untuk melarikan diri. Wakil juru bicara Kantor Hak Asasi Manusia PBB Rabina Shamdasani mengatakan, sekira 200 keluarga di Desa Samala dan 350 keluarga di Desa Najafia dipaksa keluar dari tempat tinggalnya dan dibawa ke Mosul pada Senin lalu.
Laporan perkembangan terakhir menyebutkan, pasukan Irak telah berhasil merebut daerah seluas 100 kilometer persegi di Mosul dari kontrol ISIS. Kelompok teror itu membalas dengan melakukan serangan ke Kota Kirkuk yang dikendalikan oleh pasukan Peshmerga Kurdi. Pertempuran di Kirkuk masih berlangsung sampai berita ini diturunkan. (dka)
(rfa)