Militer Israel Larang Prajuritnya Bermain Pokemon Go

Author : Administrator | Selasa, 02 Agustus 2016 06:03 WIB

AFP PHOTO / JIM WATSON

Seorang wanita memegang ponsel saat dia memainkan game Pokemon Go di Taman Lafayette di depan Gedung Putih, Washington DC, Selasa (12/7/2016).

 

TEL AVIV, KOMPAS.com

 - Angkatan bersenjata Israel melarang para prajuritnya bermain Pokemon Go karena khawatir tanpa sengaja mereka akan mengungkap rahasia militer.

Aplikasi permainan ini memang mengharuskan pemain mengizinkan akses ke lokasi dan kamera telepon genggam mereka.

Hal inilah yang dikhawatirkan para petinggi militer Israel bisa menyebarkan informasi sensitif seperti lokasi pangkalan militer dan foto kondisi di dalamnya.

Militer Israel juga khawatir muncul versi palsu Pokemon Go yang tak diketahui penggunanya yang membuat mereka dengan sukarela memberikan semua informasi yang diminta.

Para pakar keamanan juga memperingatkan bahwa popularitas permainan ini membuat masyarakat tanpa ragu mengunduh versi palsunya sehingga berpotensi untuk mengekspos informasi di dalam telepon mereka.

Berbagai institusi lain di Israel juga memperingatkan warga negeri itu terkait bahaya terlalu asyik mengejar Pikachu dan kawan-kawannya.

Asosiasi Kanker Israel menyarankan agar para pemain Pokemon Go nekat mengejar Pikachu keluar rumah di siang bolong untuk menghindari sengatan sinar matahari yang berlebihan.

"Di dalam permainan itu para penangkap Pokemon digambarkan selalu mengenakan topi. Sehingga di dunia nyata, pastikan Anda menggunakan topi sebelum keluar rumah di siang hari," demikian Asosiasi.

Di sisi lain, perusahaan asuransi AIG mencoba mengambil keuntungan dari demam Pokemon Go ini dengan menawarkan polis asuransi yang menanggung korban kecelakaan akibat permainan di telepon genggam.

Yifat Reiter dari AIG mengatakan, perusahaannya sudah menerima banyak permintaan polis asuransi kecelakaan untuk para pemain Pokemon Go.

Namun, demam Pokemon Go ini tak bisa dinikmati warga Palestina karena layanan internet kecepatan tinggi untuk telepon genggam tak tersedia di Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Di bawah kesepakatan perdamaian sementara, Israel mengendalikan jaringan nirkabel di wilayah Palestina.

Belum lama ini Israel menyatakan segera mengizinkan akses internet berkecepatan tinggi di Tepi Barat, meski teknologi itu belum terwujud.

Serikat Telekomunikasi Internasional (ITU), salah satu badan PBB menyebut, Palestina adalah satu dari sedikit negara di dunia yang masih menggunakan teknologi 2G untuk jaringan internetnya.

Neil Samsoum (26), seorang animator asal Jalur Gaza adalah salah satu orang pertama yang mengunduh Pokemon Go di Palestina.

Dia mengatakan sudah menangkap tiga Pokemon setelah menginstal layanan internet 2G yang sangat mahal dari satu-satunya penyedia jaringan telepon nirkabel di Gaza.

"Saya berhenti bermain karena ongkosnya terlalu mahal buat saya," kata Samsoum.

Selain itu, kata Samsoum, ada halangan lain misalnya Pokemon yang dia kejar berada di gedung Dewan Legislatif Palestina, kawasan terbatas yang dikendalikan Hamas, penguasa Jalur Gaza.

Sumber: http://internasional.kompas.com/
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: