Laporan Bahgat dianggap berbahaya bagi keamanan nasional.
Hossam Bahgat, jurnalis sekaligus aktivis HAM di Mesir (www.time.com/Colin McConnell—Toronto Star/Getty Images) |
VIVA.co.id - Militer Mesir akhirnya melepaskan Hossam Bahgat, seorang jurnalis, beberapa jam sebelum demonstrasi diadakan di Kairo, London dan sejumlah kota lainnya yang menuntut pembebasan Bahgat.
Dilansir dari New York Times, Rabu, 11 November, pria berusia 36 tahun itu merupakan seorang pendiri dari sebuah kelompok HAM di Mesir pada tahun 2002. Selama dua tahun terakhir, Bahgat melakukan investigasi di Mesir dan menuliskan laporannya untuk sebuah halaman berita online.
Intelijen militer Mesir kemudian memanggil Bahgat pada Minggu pagi, 8 November 2015 untuk menginteroigasinya mengenai laporan tulisannya yang sudah disebar ke publik. Bahgat menulis investigasi mengenai 26 perwira yang ia sebut telah divonis bersalah oleh mahkamah militer karena merencanakan kudeta.
Kemudian Bahgat ditahan dan harus menjalani proses penyelidikan oleh jaksa penuntut militer karena dianggap membuat berita yang tidak benar dan berbahaya bagi keamanan nasional.
Meski akhirnya dibebaskan, tapi masih belum diketahui apakah Bahgat benar-benar akan terbebas dari tuduhan itu. Salah seorang teman Bahgat mengatakan, tidak lama setelah pembebasannya, Bahgat menghubungi salah satu anggota militer itu dan saling bertemu.