Presiden Rusia Vladimir Putin. (REUTERS/Alexsey Druginyn/RIA Novosti/Pool) |
Moskow (ANTARA News) - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Moskow menentang standar ganda dalam menghadapi ekstremisme dan terorisme.
Teroris layak mendapat perlakuan keras, kata Putin. Namun, ia menambahkan bahwa dalam memerangi teroris, nilai-nilai budaya dan perasaan keagamaan masyarakat harus dihormati.
"Hal ini diperlukan untuk meningkatkan upaya bersama untuk melawan ancaman terorisme dan ekstremisme dimanapun terjadi - di Libya, Irak, Yaman, Suriah, Mesir, Afghanistan," kata Putin dalam pertemuan dengan para duta besar asing, Rabu
Dia juga menegaskan bahwa standar ganda tidak harus diterapkan, demikian lapor Xinhua.
Sementara itu, Rusia sangat menentang pendekatan kekerasan terhadap "perubahan rezim" di wilayah-wilayah panas di seluruh dunia, terutama di Timur Tengah dan Afrika Utara, kata Putin.
Putin menegaskan bahwa menghasut kekerasan dengan tujuan menggulingkan pemerintah hanya menyebabkan kemandekan, seperti lingkaran setan "kekerasan menurunkan kekerasan" yang tidak pernah bisa berakhir.