Kelompok Islamis radikal Boko Haram ingin mendirikan negara Islam di Nigeria. |
ABUJA, KOMPAS.COM - Presiden Nigeria Goodluck Jonathan bersumpah melakukan 'perang total' menentang kelompok Islamis militan Boko Haram. Berbicara pada peringatan 15 tahun berakhirnya kekuasaan militer, dia mengatakan 'terorisme internasional' mengancam perbaikan demokrasi Nigeria.
Boko Haram meningkatkan pemberontakan berdarah sejak tahun 2009 untuk mendirikan negara Islam di Nigeria. Pejuang kelompok ini menewaskan 42 orang lewat operasi di desa Gurmushi, Nigeria timur laut hari Rabu (28/05), kata korban selamat.
Penduduk desa ditembak dan dipancung dan banyak rumah dibakar, kata seorang perempuan korban selamat yang tidak mau disebutkan namanya kepada BBC. Boko Haram menculik lebih 200 murid perempuan sejak bulan lalu. Mereka menuntut pertukaran tahanan.
Permulaan minggu ini, pemerintah diketahui membatalkan pertukaran sebagian murid dengan pejuang Boko Haram yang ditahan. "Dengan bantuan warga Nigeria, tetangga kami dan masyarakat dunia, kami akan memperkuat pengamanan, membebaskan anak-anak dan membasmi teroris dari Nigeria," kata Jonathan lewat sebuah pidato televisi untuk memperingati Hari Demokrasi.
Dia menambahkan dirinya telah berusaha keras melindungi demokrasi Nigeria.