WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Kamis (14/2/2013), mengatakan, rakyat AS membutuhkan lebih dari kata-katanya untuk meyakini bahwa Obama tidak menyalahgunakan wewenangnya menggelar perang rahasia menggunakan pesawat terbang tanpa awak atau drone di luar negeri.
"Kata-kata saya tak cukup bagi rakyat AS untuk percaya bahwa negara ini melakukan hal yang benar," kata Obama dalam sebuah forum online yang disponsori Google.
Presiden Obama, yang mengatakan dia tengah bekerja bersama kongres untuk mengawasi lebih ketat penggunaan drone dalam perang melawan Al Qaeda, juga ditanya soal apakah drone juga digunakan di dalam negeri untuk menyerang warga AS yang dianggap sebagai ancaman negara.
"Belum pernah drone digunakan untuk menyerang warga AS di tanah AS," tambah Obama di forum Fireside Hangout, Google Plus.
"Aturan di luar AS akan sangat berbeda dengan aturan di dalam negeri AS. Contohnya, menangkap teroris di dalam negeri AS tentunya akan berbeda dengan di pegunungan Afganistan atau Pakistan," sambung Obama.
Perdebatan soal penggunaan drone di medan perang meningkat sejak tewasnya Anwar al-Awlaki di Yaman pada September 2011. Anwar al-Awlaki adalah petinggi senior Al Qaeda yang dulunya adalah warga AS.
Obama menambahkan, saat ini bersama kongres dia tengah bekerja bersama untuk memastikan bahwa rakyat juga bisa memahami legalitas penggunaan drone di medan perang.
"Saya bukanlah seseorang yang meyakini bahwa seorang presiden bisa berbuat sesuka hatinya hanya dengan alasan melawan terorisme," ujar Obama.
"Harus selalu ada pengawasan dan keseimbangan," lanjut dia.
Sejumlah pengamat, termasuk para senator berpengaruh, tengah mempertimbangkan perlunya sebuah organisasi khusus yang bisa mengawasi perang rahasia ini.