 |
VIVAnews - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, akan menyambut kunjungan Wakil Presiden China, Xi Jinping, di Gedung Putih pada 14 Februari 2012. Xi tengah disiapkan menjadi calon pemimpin baru China, baik sebagai Presiden dan Sekretaris Jenderal Partai Komunis menggantikan Hu Jintao di akhir tahun ini.
Menurut kantor berita Reuters, rencana kunjungan Xi diumumkan oleh Gedung Putih di Washington DC Senin waktu setempat. "Kedua pemimpin akan membicarakan sejumlah isu bilateral, regional dan global," ujar Gedung Putih tanpa memberi rincian lebih lanjut.
Kedua negara selama ini berseteru menyangkut sejumlah isu, mulai dari masalah kebijakan pengendalian nilai tukar mata uang yuan hingga perbedaan pandang soal krisis kepemilikan teknologi nuklir Iran dan Korea Utara.
China keberatan soal rencana AS untuk memperkuat militernya di Asia Pasifik dan penjualan senjata ke Taiwan. Sebaliknya, AS khawatir akan meningkatnya kemampuan militer China dan ketegangan antara negara itu dengan sejumlah tetangganya di Laut China Selatan.
Pertemuan Obama dan Xi ini dipandang sebagai penjajakan untuk kerjasama strategis di masa depan. Pasalnya, baik AS dan China akhir tahun ini kembali bersiap menghadapi hajatan politik di masing-masing negara.
Pada November 2012 AS akan menggelar pemilihan umum, dimana Obama kemungkinan akan mencalonkan diri lagi sebagai presiden untuk periode kedua. Sebulan kemudian, walau tidak melalui pemilu yang demokratis, China akan memiliki sejumlah pemimpin baru.
Setelah memimpin selama sepuluh tahun, Presiden Hu Jintao dan Perdana Menteri Wen Jiabao serta sejumlah petinggi lainnya akan pensiun di akhir tahun ini. Mereka akan diganti dengan generasi baru, yang diwakili oleh Xi Jinping dan Li Keqiang, yang kemungkinan besar disiapkan sebagai perdana menteri.
Xi pertama kali berkunjung ke AS pada 1985. Dia saat itu masih menjadi pejabat junior di provinsi Hebei.
• VIVAnews
