Pertempuran antara kubu pemberontak Houthi dan pasukan koalisi negara-negara Arab pimpinan Arab Saudi kian sengit. |
KOMPAS.com- Parlemen Pakistan menolak keterlibatan militer di koalisi pimpinan Arab Saudi untuk memerangi pemberontak Houthi di Yaman, setelah beberapa hari melakukan perdebatan.
Para pembuat undang-undang secara bulat mendukung resolusi "Pakistan harus tetap netral" di Yaman.
Arab Saudi meminta Pakistan, negara sekutunya, untuk menyumbangkan kapal, pesawat terbang dan pasukan dalam operasi militer terhadap Houthi.
Semalam, serangan sengit pesawat perang koalisi menyerang Yaman selatan. Koalisi pimpinan Saudi menyatakan pesawatnya hanya menargetkan kamp militer, markas udara, gudang senjata dan markas pemberontak, tetapi daerah warga sipil juga terkena.
PBB memperkirakan lebih 560 orang tewas sejak tanggal 19 Maret.
Parlemen Pakistan mulai memperdebatkan keterlibatan negara itu pada hari Senin (06/04) dan banyak anggota parlemen menyatakan penolakan terhadap pengiriman pasukan ke Yaman.
Resolusi hari Jumat menyatakan Pakistan seharusnya memainkan peran sebagai penengah dan mendukung keputusan pemerintah untuk melindungi wilayah Saudi, yang sampai sejauh ini belum terancam.