Pejabat Dunia Diminta Tak Berkunjung ke Gaza

Author : Administrator | Jum'at, 08 Februari 2013 08:50 WIB
Pawai kelompok Fatah di Jalur Gaza

KAIRO, KOMPAS.com - Otoritas Palestina di Ramallah mengimbau pemimpin negara asing tidak lagi berkunjung ke Jalur Gaza sebelum rekonsiliasi Palestina tercapai. Otoritas Palestina di Ramallah prihatin dengan semakin banyaknya pejabat tinggi negara Arab dan asing yang berkunjung ke Gaza belakangan ini, yang dianggap tidak membantu upaya rekonsiliasi Palestina.

Demikian petikan wawancara wartawan Kompas Musthafa Abd Rahman dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Palestina Riyadh al-Maliki di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), di Kairo, Mesir, Kamis (7/2).

Menurut Al-Maliki, Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pidato di forum KTT OKI, Rabu, sudah jelas mengatakan, kunjungan pejabat tinggi negara asing ke Jalur Gaza saat ini tidak membantu masalah Palestina. Karena itu, Otoritas Palestina mengimbau pemimpin negara yang hendak berkunjung ke Jalur Gaza mengurungkan niatnya saat ini. ”Kami berharap mereka berkunjung ke Jalur Gaza setelah tercapai rekonsiliasi Palestina,” ujarnya.

Menlu Palestina itu menegaskan, jika ada pejabat tinggi negara lain yang ingin berkomunikasi atau berdialog dengan pimpinan Palestina, pimpinan Palestina yang sah dan legitimatif ada di Ramallah, bukan di Jalur Gaza.

Dalam pidatonya di KTT OKI, Abbas mengatakan, ada perbedaan besar antara kunjungan untuk misi kemanusian semata dan kunjungan politik oleh sejumlah pemimpin negara. Hal terakhir itu bisa dinilai sebagai memberi pengakuan kepada Jalur Gaza sebagai wilayah independen.

Abbas menegaskan tidak akan menerima kunjungan politik apa pun ke Jalur Gaza yang mengancam kesatuan Palestina dan mempertajam perpecahan internal Palestina.

Akhir-akhir ini, ada dua pemimpin negara yang mengunjungi Jalur Gaza, yakni kunjungan Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak pada akhir Januari dan kunjungan Emir Qatar Sheikh Hamd Bin Khalifa al-Thani pada Oktober 2012.

Ketua DPR RI Marzuki Alie juga mengunjungi Jalur Gaza pada Desember 2012. Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad di sela KTT OKI juga menyatakan niat mengunjungi Jalur Gaza. Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan kerap menyatakan keinginan dia mengunjungi Jalur Gaza.

Sementara itu dalam wawancara khusus dengan BBC, pemimpin Hamas, Khaled Meshaal, mengatakan telah berbicara dengan Abbas soal pembentukan pemerintahan persatuan nasional. Meshaal juga mengatakan, persiapan untuk menggelar pemilu presiden dan pemilu parlemen juga sudah dimulai.

Perpecahan antara Hamas dan Fatah yang dipimpin Abbas telah membuat pemilu Palestina tertunda bertahun-tahun. Hamas mengendalikan Jalur Gaza, sedangkan Fatah masih dominan di wilayah Tepi Barat.

Pada Mei 2011, kedua faksi itu menandatangani kesepakatan rekonsiliasi. Namun, kesepakatan tersebut belum dimplementasikan hingga kini. (Was)

Sumber: http://internasional.kompas.com
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: